Tuhan yang Mahakuasa adalah kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Domba-domba Tuhan mendengar suara Tuhan. Selama Anda membaca firman Tuhan yang Mahakuasa, Anda akan melihat Tuhan muncul! Kami menyambut semua pencari kebenaran untuk datang dan melihat.

菜單

Nubuat-nubuat Akhir Zaman Telah Digenapi: Cara Menyambut Kedatangan Tuhan yang Kedua Kali

Bencana sering terjadi dan nubuat akhir zaman telah terpenuhi. Bagaimana kita dapat menyambut kedatangan Tuhan? Silakan baca artikelnya sekarang dan temukan jawabannya.




Selasa, 06 November 2018

Film Rohani | KEBEBALAN MEMATIKAN | Siapa Yang Harus Didengar Saat Menyambut Kembalinya Tuhan

Film Rohani | KEBEBALAN MEMATIKAN | Siapa Yang Harus Didengar Saat Menyambut Kembalinya Tuhan

Zheng Mu'en adalah seorang pengerja di gereja Kristen Tionghoa di Amerika Serikat, sudah bertahun-tahun percaya kepada Tuhan, serta bekerja dan memberi diri kepada Tuhan dengan penuh semangat. Suatu hari, bibinya bersaksi kepadanya bahwa Tuhan Yesus sudah datang kembali untuk menyampaikan kebenaran dan melakukan pekerjaan menghakimi dan menyucikan manusia di akhir zaman. Berita ini sangat menggairahkannya. Setelah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dan menonton berbagai film dan video dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, hati Zheng Mu'en yakin bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran, dan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa kemungkinan besar adalah Tuhan Yesus yang datang kembali, jadi dia mulai menyelidiki pekerjaan Tuhan di akhir zaman bersama saudara-saudarinya. Namun, saat Pendeta Ma, pemimpin gerejanya, mengetahui hal ini, dia berulang kali berusaha ikut campur dan menghentikan Zheng Mu'en. Dia menunjukkan video propaganda pemerintah PKT yang memfitnah dan mengecam Eastern Lightning kepada Zheng Mu'en dengan tujuan hendak menghentikan penyelidikan Zheng Mu'en akan jalan yang benar. Video ini membuatnya begitu bingung: dia dapat melihat dengan jelas bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran dan suara Tuhan, jadi mengapa pendeta dan penatua kalangan beragama mengecam Tuhan Yang Mahakuasa? Bukan saja mereka menolak untuk mencari tahu dan menyelidiki, mereka juga berusaha menghentikan orang lain menerima jalan yang benar. Apa alasannya? Zheng Mu'en takut disesatkan dan mengambil jalan yang salah, namun juga takut kehilangan kesempatan untuk diangkat. Di tengah konflik dan kebingungannya, Pendeta Ma menyodorkan lebih banyak lagi propaganda negatif dari PKT dan kalangan beragama, menimbulkan kebimbangan yang semakin besar dalam hatinya. Dia memutuskan untuk mendengarkan Pendeta Ma dan berhenti menyelidiki jalan yang benar. Selanjutnya, setelah mendengar kesaksian dan persekutuan dari saksi-saksi Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, Zheng Mu'en mengerti bahwa dalam menyelidiki jalan yang benar, prinsip paling mendasar adalah memastikan apakah jalan tersebut mengandung kebenaran dan menyampaikan suara Tuhan. Siapa pun yang mampu menyampaikan kebenaran sebesar itu pastilah penampakan Kristus, karena tidak ada satu pun manusia yang rusak mampu menyampaikan kebenaran. Fakta ini tak terbantahkan. Jika orang tidak fokus mendengarkan suara Tuhan dalam menyelidiki jalan yang benar, melainkan malah menanti turunnya Tuhan Yesus di awan-awan berdasarkan khayalan mereka, mereka tidak akan pernah dapat menyambut penampakan Tuhan. Zheng Mu'en akhirnya memahami rahasia gadis-gadis bijaksana yang mendengarkan suara Tuhan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus, memutuskan untuk tidak lagi percaya kebohongan dan berbagai teori tidak masuk akal dari pemerintah PKT serta pendeta dan penatua kalangan beragama, dan melepaskan ikatan dan belenggu pendeta agamanya. Zheng Mu'en sangat mengalami sulitnya menyelidiki jalan yang benar. Tanpa pemahaman atau mencari kebenaran, tidak mungkin orang bisa mendengar suara Tuhan atau diangkat ke hadapan takhta Tuhan. Sebaliknya, orang hanya dapat ditipu dan dikendalikan oleh Iblis dan mati dalam jaring Iblis, yang sepenuhnya menggenapkan firman dalam Alkitab, "Umat-Ku hancur karena kurangnya pengetahuan" (Hosea 4:6). "orang bodoh mati karena kekurangan hikmat" (Amsal 10:21).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar