2. Aku Tidak Layak Melihat Kristus
Huanbao Kota Dalian, Provinsi Liaoning
Sejak mulai percaya kepada Tuhan yang Mahakuasa untuk pertama kalinya, aku selalu kagum dengan saudara-saudari yang bisa menerima pelayanan Kristus secara pribadi, mereka bisa mendengarkan sendiri khotbah Kristus. Di dalam hati, aku membayangkan betapa indahnya jika suatu hari nanti aku bisa mendengarkan khotbah Kristus, tentu akan lebih menakjubkan jika bisa berjumpa dengan Kristus. Namun belakangan ini, selama menghadiri persekutuan-Nya, aku merasakan bahwa aku tidak pantas untuk berjumpa Kristus.
Saat itu Persekutuan dan Pengajaran Tentang Ayat Kehidupan Jilid 1-3 diberikan. Ketika aku mendengarkan jilid pertama, aku merasa orang yang digunakan oleh Roh Kudus berbicara dengan sangat baik. Saat aku mendengar persekutuan seorang saudari seiman mengenai jilid kedua (ini terjadi sebelum ada yang memberitahuku bahwa ini adalah persekutuan Kristus), aku membayangkan saudari ini hanyalah seorang pemimpin di bawah orang yang digunakan oleh Roh Kudus, dan terutama ketika dalam persekutuan dia bercerita tentang bagaimana cara memandang pengetahuan, aku tidak mendengar reaksi yang antusias dari saudara-saudari lainnya, jadi aku yakin dugaanku ini benar; karena aku merasa saudari ini tidak berbicara seperti orang yang digunakan oleh Roh Kudus, maka aku tidak mendengarkannya secara serius. Setelah mendengar jilid yang ketiga, setelah persekutuan orang yang digunakan oleh Roh Kudus, aku mendengar saudari yang tadi berkata: “Tentang persekutuan saudara barusan...,” dan aku semakin yakin bahwa saudari ini adalah seorang pemimpin yang digunakan oleh Roh Kudus, karena di dunia kami, para pemimpin selalu berbicara lebih dahulu, dan bawahan mereka berbicara sesudahnya. Jadi aku matikan speaker lalu berpikir, “Aku akan mendengarkannya nanti kalau sempat.” Saat aku mengetahui bahwa saudari itu sebenarnya adalah Kristusaku pun terkejut, sampai akhirnya aku mendengarkan dengan serius semua khotbah itu.
Setelah itu, aku mulai merenung: Mengapa aku begitu rindu menghadiri langsung persekutuan Kristus, namun ketika akhirnya Dia berbicara kepada kita, aku tidak bisa membedakan-Nya? Aku mulai menyantap Firman Tuhan yang berkaitan dengan keadaanku, dan melihat bahwa Tuhan berkata: "Semua orang berharap memandang wajah sejati Yesus dan rindu berada bersama-Nya. Aku yakin tidak seorang pun saudara atau saudari yang akan mengatakan tidak ingin memandang wajah-Nya atau meluangkan waktu bersama dengan Dia. Sebelum engkau semua memandang Yesus, yakni sebelum engkau memandang Tuhan yang berinkarnasi, mungkin engkau punya banyak pertanyaan, misalnya, bagaimana perawakan-Nya, cara bicara-Nya, gaya hidup-Nya, dan seterusnya. Namun, ketika benar-benar memandang Dia, gagasanmu seketika berubah. Mengapa demikian? Engkau semua ingin tahu? Memang benar bahwa pemikiran manusia tidak dapat diabaikan begitu saja, tetapi lebih tidak dapat diterima bagi manusia untuk mengubah hakikat Kristus. Engkau semua menganggap Kristus sebagai makhluk baka, seorang suci, tetapi tidak menganggap-Nya sebagai makhluk fana yang memiliki kodrat ilahi. Karena itu, banyak orang yang siang malam mendambakan untuk memandang Tuhan, sejatinya adalah musuh Tuhan dan berlawanan dengan Dia. Bukankah ini kegagalan manusia? Bahkan saat ini pun engkau semua masih merasa keyakinan dan kesetiaanmu cukup membuatmu layak memandang wajah Kristus, tetapi Aku mendesakmu untuk melengkapi dirimu dengan hal-hal yang praktis! Sebab di masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang, banyak orang yang telah bersentuhan dengan Kristus telah mengalami kegagalan atau akan gagal; mereka semua bermain peran sebagai orang Farisi. Apa alasan kegagalanmu? Karena yang ada dalam benakmu adalah Tuhan yang agung mulia dan layak dikagumi. Namun kenyataannya tidak seperti yang diharapkan manusia. Kristus bukan hanya tidak mulia, tetapi juga kecil; Dia bukan hanya manusia, tetapi manusia biasa…. Oleh karena itulah, manusia memperlakukan-Nya sebagai manusia biasa; berbuat sesukanya ketika berada bersama-Nya…. Engkau semua menganggap Kristus yang telah datang sebagai manusia biasa dan firman-Nya sebagai perkataan manusia biasa. Karena itu, engkau semua tidak menerima apa pun dari Kristus, sebaliknya menelanjangi keburukanmu di bawah terang" ("Mereka yang Tidak Sesuai dengan Kristus Pasti Merupakan Lawan Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). Ditinjau dari Firman Tuhan, maka aku berpikir bagaimana watakku yang rusak dinyatakan ketika akhirnya aku menghadiri persekutuan Kristus. Aku rindu mendengar langsung khotbah dan persekutuan Kristus, namun ketika aku menghadiri persekutuan Kristus, aku malah tidak peduli. Aku melihat Kristus hanya sebagai manusia biasa. Ini karena aku tidak mengerti intisari Kristus, tidak benar-benar mengerti bahwa Kristus selalu rendah hati dan tersembunyi, dan aku memiliki terlalu banyak pemikiran dan pendapat tentang Kristus. Aku membayangkan persekutuan Kristus harus dibatasi hanya bagi saudara-saudari yang dekat dengan Kristus, sementara orang lain tidak boleh langsung mendengar persekutuan Kristus; Aku membayangkan persekutuan Kristus akan disertai dengan Kristus yang secara terbuka mengumumkan identitas-Nya; Aku membayangkan persekutuan Kristus diucapkan dengan suara yang berbeda dan dalam ungkapan-ungkapan yang indah, layaknya orang yang istimewa; Aku membayangkan persekutuan Kristus akan disertai oleh sorak-sorai saudara-saudariku yang bersemangat dan bergairah; dan jika orang yang digunakan oleh Roh Kudus dan Kristus berbicara secara bergiliran, yang digunakan oleh Kristus akan berbicara lebih dahulu, sedangkan yang digunakan oleh Roh Kudus akan berbicara belakangan…. Aku membatasi pekerjaan dan Firman Kristus hanya sejauh batas pemikiranku, karena aku membayangkan Kristus dengan cara tertentu. Ketika kenyataan itu tidak sesuai dengan yang aku bayangkan, aku memperlakukan Kristus sebagai orang biasa dan Firman Kristus sebagai perkataan orang biasa, sehingga saat orang-orang lain memperoleh banyak manfaat dari persekutuan, aku tidak memperoleh apa-apa; aku bahkan menampakkan kesombongan, keangkuhan, membenci kebenaran, memiliki sifat iblis dan menjadi orang yang menolak serta melawan Kristus.
Kemudian, aku melihat dalam Firman Tuhan: "Engkau semua selalu berharap memandang Kristus, namun Aku mendesakmu agar tidak meninggikan diri demikian rupa; semua orang boleh memandang Kristus, tetapi menurut-Ku tidak ada yang pantas melihat Kristus. Sebab sifat manusia sarat dengan kejahatan, keangkuhan, dan pemberontakan; pada saat engkau memandang Kristus, sifatmu akan menghancurkan dan membinasakanmu" ("Penampakan Tuhan Telah Mendatangkan Zaman yang Baru" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). "Engkau sekalian tidak menghormati hadirat kebenaran, terlebih lagi, sikapmu bukanlah sikap yang mendambakan kebenaran. Satu-satunya yang engkau sekalian lakukan hanya menelaah tanpa perhatian dan menanti saja dalam ketidakpedulian dengan riang gembira. Apa yang bisa engkau dapatkan dengan menelaah dan menanti seperti ini? Akan dapatkah engkau menerima arahan pribadi dari Tuhan? Jika engkau tidak dapat memahami perkataan-perkataan Tuhan, dengan cara bagaimanakah engkau bisa memenuhi syarat untuk menyaksikan penampakan Tuhan?… Hanya orang-orang yang dapat menerima kebenaran yang akan dapat mendengar suara Tuhan, dan hanya orang-orang seperti inilah yang memenuhi syarat untuk menyaksikan penampakan Tuhan" ("Penampakan Tuhan Telah Mengantarkan Zaman yang Baru" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). Firman Tuhan membuatku mengerti bahwa aku tidak bisa melihat suara Tuhan karena terlalu sombong, terlalu memberontak, dan terlalu meninggikan diri, terlalu mudah tergoda untuk mendengarkan dengan seksama dan setuju dengan orang-orang yang memiliki posisi dan status tertentu, tetapi memandang rendah orang-orang tanpa posisi dan status, bahkan jika mereka mengatakan kebenaran, aku tidak mau mendengarnya. Ketika menghadiri persekutuan, perhatianku tidak terfokus pada kebenaran dan keinginan untuk mendapatkan kebenaran, tetapi justru menghabiskan waktu melamun dan mengritik. Aku tidak menunjukkan apa pun kecuali kesombongan dan pemberontakan, pendapat dan khayalan. Seseorang yang sombong, memberontak, dan tidak menerima kebenaran seperti aku, seseorang yang tanpa kesalehan atau kerinduan akan kebenaran seperti aku bagaimana mungkin bisa mendengar dan mengenal suara Tuhan? Bagaimana mungkin aku layak berjumpa dengan Kristus?
Melalui pengungkapan itu akhirnya aku mengerti bahwa meskipun aku ingin berjumpa dengan Kristus, aku tidak layak karena sifat jahat Iblis dalam diriku terlalu banyak, aku sombong dan pemberontak, tidak memiliki kebenaran dan tidak suka kebenaran, aku tidak memahami esensi Kristus, aku menghakimi dengan prasangka yang mengada-ada, aku memiliki terlalu banyak pendapat dan pikiran dan Tuhan yang aku percayai masih Tuhan yang samar, sebuah gambaran sosok yang kuat dan mengesankan. Dan ketika aku benar-benar berjumpa Kristus, gagasanku dapat tertanam dan kesombonganku bisa tumbuh setiap saat, sifat pemberontakku dengan demikian menghancurkan diriku. Sekarang aku harus melengkapi diri dengan kebenaran, berusaha memahami sifat jahatku dan esensi Kristus dalam Firman Tuhan, dan menjadi orang yang memahami dan menyembah Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar