Tuhan yang Mahakuasa adalah kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Domba-domba Tuhan mendengar suara Tuhan. Selama Anda membaca firman Tuhan yang Mahakuasa, Anda akan melihat Tuhan muncul! Kami menyambut semua pencari kebenaran untuk datang dan melihat.

菜單

Nubuat-nubuat Akhir Zaman Telah Digenapi: Cara Menyambut Kedatangan Tuhan yang Kedua Kali

Bencana sering terjadi dan nubuat akhir zaman telah terpenuhi. Bagaimana kita dapat menyambut kedatangan Tuhan? Silakan baca artikelnya sekarang dan temukan jawabannya.




Selasa, 28 April 2020

1. Mengapa Tuhan Melakukan Pekerjaan Menyelamatkan Umat Manusia?

Firman Tuhan yang Relevan:
Pada mulanya, Tuhan sedang beristirahat. Tidak ada manusia atau apa pun di bumi pada waktu itu, dan Tuhan belum melakukan pekerjaan apa pun. Tuhan hanya mulai melakukan pekerjaan pengelolaan-Nya begitu umat manusia ada dan begitu umat manusia telah dirusak. Mulai dari saat inilah, Tuhan tidak lagi beristirahat, melainkan mulai menyibukkan diri-Nya di antara umat manusia. Oleh karena kerusakan manusialah, Tuhan direnggut dari istirahat-Nya, dan juga karena pemberontakan si penghulu malaikatlah, Tuhan direnggut dari istirahat-Nya. Jika Tuhan tidak mengalahkan Iblis dan menyelamatkan umat manusia, yang telah dirusak, Tuhan tidak akan pernah dapat masuk kembali ke tempat perhentian. Sama seperti manusia tidak memiliki tempat perhentian, demikian pula Tuhan. Ketika Tuhan sekali lagi masuk ke tempat perhentian, manusia pun akan masuk ke tempat perhentian. Kehidupan di tempat perhentian adalah kehidupan tanpa peperangan, tanpa kenajisan, tanpa ketidakbenaran yang bercokol. Ini berarti, kehidupan tanpa adanya godaan Iblis (di sini "Iblis" merujuk pada kekuatan musuh), tanpa kerusakan Iblis, dan tanpa masuknya serangan kekuatan apa pun yang bertentangan dengan Tuhan. Segala sesuatu mengikuti jenisnya masing-masing dan menyembah Tuhan atas ciptaan. Surga dan bumi sepenuhnya tenang. Inilah kehidupan tenang umat manusia. Ketika Tuhan memasuki tempat perhentian, tidak akan ada ketidakbenaran yang akan terus bercokol di bumi, dan tidak akan ada serangan masuk kekuatan musuh apa pun. Seluruh manusia pun akan masuk ke alam yang baru. Mereka bukan lagi umat manusia yang dirusak Iblis, melainkan yang telah diselamatkan setelah dirusak Iblis. Hari perhentian umat manusia juga merupakan hari perhentian Tuhan. Tuhan kehilangan istirahat-Nya karena ketidakmampuan manusia untuk masuk ke dalam tempat perhentian, bukan karena Ia pada mulanya tidak mampu beristirahat.
Dikutip dari "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Inilah faktanya: Ketika bumi belum ada, penghulu malaikat adalah yang terbesar dari para malaikat surga. Penghulu malaikat memiliki yurisdiksi atas segenap malaikat di surga; inilah otoritas yang Tuhan berikan. Terkecuali Tuhan, penghulu malaikat adalah yang terbesar dari segenap malaikat surga. Ketika kemudian Tuhan menciptakan umat manusia, penghulu malaikat melakukan pengkhianatan yang lebih besar terhadap Tuhan di atas bumi. Aku mengatakan ia mengkhianati Tuhan karena ia ingin mengelola umat manusia dan melampaui otoritas Tuhan. Dialah penghulu malaikat yang mencobai Hawa hingga jatuh ke dalam dosa; ia melakukannya karena ingin membangun kerajaannya di atas bumi dan membuat umat manusia mengkhianati Tuhan dan menaatinya. Ia melihat bahwa ada banyak hal yang mematuhinya; para malaikat mematuhinya, seperti yang dilakukan manusia di atas bumi. Burung dan binatang, pohon, hutan, gunung, sungai, dan segala sesuatu di atas muka bumi berada di bawah pemeliharaan manusia—yaitu, Adam dan Hawa—sementara Adam dan Hawa mematuhinya. Penghulu malaikat itu ingin melampaui otoritas Tuhan dan mengkhianati Dia. Kemudian ia menyebabkan banyak malaikat mengkhianati Tuhan, yang kemudian menjadi berbagai roh najis. Bukankah perkembangan manusia sampai hari ini disebabkan oleh kerusakan para penghulu malaikat? Umat manusia hanya seperti di zaman sekarang ini karena penghulu malaikat mengkhianati Tuhan dan merusak mereka. ... Umat manusia dan segala hal di bumi pada masa sekarang berada di bawah wilayah kekuasaan Iblis dan di bawah wilayah orang jahat. Tuhan ingin menyatakan perbuatan-Nya kepada segala sesuatu sehingga manusia dapat mengenal Dia, dan dengan demikian mengalahkan Iblis dan sepenuhnya mengalahkan musuh-musuh-Nya. Keseluruhan pekerjaan ini dicapai melalui pengungkapan perbuatan-Nya. Seluruh makhluk ciptaan-Nya berada di bawah wilayah kekuasaan Iblis, dan karenanya Dia ingin menyatakan kemahakuasaan-Nya kepada mereka, dengan jalan itu Dia mengalahkan Iblis. Jika tidak ada Iblis, Dia tidak perlu menyatakan perbuatan-Nya. Jika bukan karena gangguan Iblis, Dia tentu akan menciptakan umat manusia dan menuntun mereka untuk tinggal di Taman Eden. Mengapa Dia tidak pernah menyatakan seluruh perbuatan-Nya kepada para malaikat atau penghulu malaikat sebelum pengkhianatan Iblis? Jika para malaikat dan penghulu malaikat telah mengenal Dia, dan juga menaati-Nya sejak semula, Dia tentu tidak akan melakukan tindakan pekerjaan yang tidak berarti tersebut. Karena keberadaan Iblis dan roh-roh jahat, manusia menolak Dia dan dipenuhi dengan watak pemberontak, sehingga Tuhan hendak menyatakan perbuatan-Nya. Karena Dia ingin berperang melawan Iblis, Dia harus menggunakan otoritas-Nya sendiri untuk mengalahkan Iblis dan menggunakan semua perbuatan-Nya untuk mengalahkan Iblis. Dengan cara ini, pekerjaan penyelamatan yang Dia kerjakan di antara umat manusia akan membuat manusia melihat hikmat dan kemahakuasaan-Nya.
Dikutip dari "Engkau Seharusnya Tahu Bagaimana Seluruh Umat Manusia Telah Berkembang Hingga Hari Ini" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Di atas umat manusia, langit mendung, redup dan suram, tanpa secercah cahaya, dan dunia manusia terjerumus ke dalam kegelapan pekat, sehingga dia yang tinggal di dalamnya bahkan tidak bisa melihat tangannya yang terjulur di depan wajahnya ataupun melihat cahaya ketika dia menengadahkan kepalanya. Jalan yang dia lalui berlumpur dan penuh lubang, juga sangat berliku-liku; seluruh daratan bergelimang mayat. Sudut-sudut gelap dipenuhi dengan jasad manusia, dan di sudut-sudut dingin dan temaram, kerumunan setan telah tinggal di sana. Di mana-mana di dunia manusia, setan datang dan pergi bergerombol. Keturunan dari segala macam binatang, berlumur kenajisan, sedang terjebak di medan pertempuran dengan suara yang sangat menakutkan. Pada saat yang demikian, dalam dunia yang demikian, "surga dunia" yang demikian, ke mana dia mencari kebahagiaan hidup? Ke mana dia pergi menemukan tempat tujuan hidupnya? Umat manusia yang telah lama diinjak-injak oleh Iblis, sejak awal telah menjadi aktor yang menyandang gambar Iblis—bahkan, menjadi jelmaan Iblis yang dengan lantang dan jelas memberi kesaksian untuk Iblis. Bagaimana bisa umat manusia yang sedemikian bobrok dan keturunan dari keluarga manusia yang sedemikian rusak menjadi saksi Tuhan? Dari manakah kemuliaan-Ku akan datang? Di manakah seseorang dapat mulai berbicara tentang kesaksian-Ku? Kepada musuh yang setelah merusak manusia dan melawan-Ku, ia telah mengambil alih umat manusia—umat manusia yang Kuciptakan dahulu kala dan dipenuhi dengan kemuliaan dan cara hidup-Ku—dan mengotori mereka. Dia telah merenggut kemuliaan-Ku, dan semua yang telah dia tanamkan kepada manusia adalah racun yang dipenuhi keburukan Iblis, dan esensi dari buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat. Pada mulanya, Aku menciptakan umat manusia, yaitu nenek moyang manusia bernama Adam. Dia diberkati dengan rupa dan gambar, penuh kekuatan, penuh kegagahan, dan selain itu, ada di dalam kemuliaan-Ku. Itulah hari mulia ketika Aku menciptakan manusia. Setelah itu, Hawa diciptakan dari tubuh Adam, dan dia juga merupakan nenek moyang manusia, sehingga orang-orang yang Kuciptakan dipenuhi dengan napas dan kemuliaan-Ku. Adam lahir dari tangan-Ku dan merupakan perwujudan dari gambar-Ku. Dengan demikian, makna asli dari "Adam" adalah diciptakan oleh-Ku, dipenuhi dengan daya hidup-Ku, kemuliaan-Ku, memiliki rupa dan gambar, juga roh dan napas-Ku. Dia adalah satu-satunya makhluk ciptaan, memiliki roh, yang mampu mewakili-Ku, menyandang gambar-Ku, dan menerima napas-Ku. Pada awalnya, Hawa adalah manusia kedua yang diberkati dengan napas, penciptaannya telah Kutetapkan, sehingga makna asli dari "Hawa" adalah makhluk ciptaan yang akan meneruskan kemuliaan-Ku, dipenuhi dengan daya hidup-Ku, dan terlebih lagi diberkati dengan kemuliaan-Ku. Hawa berasal dari Adam sehingga dia juga memiliki gambar-Ku, karena dia adalah manusia kedua yang diciptakan berdasarkan gambar-Ku. Makna asli dari "Hawa" adalah manusia yang hidup dengan roh, daging, dan tulang, kesaksian-Ku yang kedua, juga gambar-Ku yang kedua di antara umat manusia. Mereka merupakan nenek moyang umat manusia, harta paling murni, dan berharga, sejak awal, mereka adalah makhluk hidup yang diberkati dengan roh. Namun, si jahat mengambil keturunan dari nenek moyang umat manusia itu dan menindas, serta menawan mereka, menjerumuskan dunia manusia ke dalam kegelapan total, dan membuatnya sedemikian rupa sehingga keturunan manusia itu tidak lagi percaya akan keberadaan-Ku. Bahkan yang lebih keji lagi, ialah ketika si jahat merusak dan menindas mereka, dia juga dengan kejamnya merenggut kemuliaan-Ku, kesaksian-Ku, daya hidup yang Kuberikan, napas dan kehidupan yang Kuhembuskan kepada mereka, seluruh kemuliaan-Ku di dunia manusia, dan darah yang telah Kucurahkan untuk umat manusia. Umat manusia tidak lagi berada dalam terang, mereka telah kehilangan segala yang Kuberikan, membuang kemuliaan yang Kuberikan. Bagaimana bisa mereka mengakui bahwa Akulah Tuhan dari segala makhluk ciptaan? Bagaimana bisa mereka terus percaya akan keberadaan-Ku di surga? Bagaimana bisa mereka menemukan perwujudan kemuliaan-Ku di atas bumi? Bagaimana bisa anak-cucu ini menerima Tuhan yang dihormati nenek moyangnya sebagai Tuhan Sang Pencipta? Anak-cucu yang menyedihkan ini dengan murah hatinya telah "mempersembahkan" kemuliaan, gambar, juga kesaksian yang Kuberikan kepada Adam dan Hawa, kepada si jahat, serta kehidupan yang Kuanugerahkan kepada umat manusia dan tempat mereka bergantung untuk bertahan hidup, serta, tanpa memedulikan sedikit pun akan kehadiran si jahat, mereka telah memberikan seluruh kemuliaan-Ku kepadanya. Bukankah ini asal dari sebutan "sampah"? Bagaimana bisa seperti itu: umat manusia, setan jahat, mayat hidup, sosok Iblis, dan musuh-musuh-Ku memiliki kemuliaan-Ku? Aku akan mengambil kembali kemuliaan dan kesaksian-Ku yang hidup di antara manusia; mengambil kembali segala yang pernah Kumiliki dan yang pernah Kuberikan kepada umat manusia sejak dahulu—Aku akan sepenuhnya menaklukkan umat manusia. Akan tetapi, engkau harus tahu, manusia yang Kuciptakan adalah orang-orang kudus yang menyandang gambar dan kemuliaan-Ku. Mereka bukan berasal dari Iblis atau pun tempat pijakannya, tetapi mereka adalah perwujudan murni dari diri-Ku dan sama sekali bebas dari racun Iblis. Karena itu, Aku membiarkan umat manusia tahu bahwa Aku hanya menginginkan ciptaan tangan-Ku, yang kudus, yang Kucintai, dan yang bukan berasal dari entitas lain. Selain itu, Aku akan menikmatinya dan menganggapnya sebagai kemuliaan-Ku. Akan tetapi, yang Kuinginkan bukanlah umat manusia yang telah dirusak oleh Iblis, yang saat ini dimiliki oleh Iblis, dan tidak lagi menjadi ciptaan asli-Ku. Karena Aku berniat untuk mengambil kembali kemuliaan-Ku yang berada di dunia manusia, maka Aku akan mendapatkan kemenangan mutlak atas mereka yang tersisa di antara umat manusia, sebagai bukti dari Kemuliaan-Ku dalam mengalahkan Iblis. Aku hanya akan mengambil kesaksian-Ku sebagai kristalisasi diri-Ku, sebagai objek kesukaan-Ku. Inilah kehendak-Ku.
Dikutip dari "Makna Menjadi Seorang Pribadi Sejati" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar