Tuhan yang Mahakuasa adalah kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Domba-domba Tuhan mendengar suara Tuhan. Selama Anda membaca firman Tuhan yang Mahakuasa, Anda akan melihat Tuhan muncul! Kami menyambut semua pencari kebenaran untuk datang dan melihat.

菜單

Nubuat-nubuat Akhir Zaman Telah Digenapi: Cara Menyambut Kedatangan Tuhan yang Kedua Kali

Bencana sering terjadi dan nubuat akhir zaman telah terpenuhi. Bagaimana kita dapat menyambut kedatangan Tuhan? Silakan baca artikelnya sekarang dan temukan jawabannya.




Minggu, 21 Juni 2020

"Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan" - Kutipan 10

Firman Tuhan Harian - "Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan" - Kutipan 10

Ketiga tahap pekerjaan ini dilakukan oleh satu Tuhan; inilah penglihatan terbesar, dan satu-satunya jalan untuk mengenal Tuhan. Ketiga tahap pekerjaan hanya bisa dilakukan oleh Tuhan sendiri, dan tidak ada manusia yang bisa melakukan pekerjaan seperti itu atas nama-Nya—artinya hanya Tuhan sendiri yang bisa melakukan pekerjaan-Nya sendiri dari awal sampai hari ini. Meski tiga tahap pekerjaan Tuhan telah dilaksanakan di zaman dan lokasi yang berbeda, dan meski jenis pekerjaan di setiap tahap ini berbeda, semuanya dilakukan oleh satu Tuhan. Dari semua penglihatan, inilah penglihatan terbesar yang harus diketahui manusia, dan jika ini bisa dimengerti sepenuhnya oleh manusia, manusia akan bisa berdiri kokoh. Sekarang ini, masalah terbesar yang dihadapi oleh berbagai golongan agama adalah bahwa mereka tidak mengenal pekerjaan Roh Kudus, dan tidak bisa membedakan pekerjaan yang dilakukan Roh Kudus dan pekerjaan yang bukan dilakukan oleh Roh Kudus—jadi mereka tidak bisa mengatakan apakah tahap pekerjaan ini, seperti dua tahap pekerjaan sebelumnya, juga dilakukan oleh Tuhan Yahweh. Meskipun orang-orang mengikut Tuhan, sebagian besar masih tidak bisa mengetahui apakah itu jalan yang benar. Manusia khawatir apakah jalan ini adalah jalan yang secara pribadi dituntun oleh Tuhan sendiri, dan apakah Tuhan yang berinkarnasi adalah suatu kenyataan, dan sebagian besar orang masih tidak mengetahui cara membedakan hal-hal itu. Mereka yang mengikut Tuhan tidak mampu menentukan jalan, jadi pesan-pesan yang diberikan hanya berdampak sebagian pada orang-orang ini, dan tidak bisa efektif sepenuhnya, dan demikian pula hal ini memengaruhi jalan masuk kehidupan orang-orang tersebut. Jika manusia bisa melihat bahwa ketiga tahap pekerjaan ini dilakukan sendiri oleh Tuhan di saat yang berbeda, di tempat yang berbeda, dan pada orang-orang yang berbeda, jika mereka bisa melihat bahwa, meski pekerjaannya berbeda, semuanya dilakukan oleh satu Tuhan, dan karena semua itu adalah pekerjaan yang dilakukan oleh satu Tuhan, pekerjaan itu pastilah benar, dan tanpa kesalahan, dan bahwa meskipun itu tidak sesuai dengan gagasan manusia, tidak bisa diingkari bahwa itu adalah pekerjaan dari satu Tuhan, jika manusia bisa mengatakan dengan pasti bahwa itu adalah pekerjaan dari satu Tuhan, gagasan-gagasan lama manusia akan menjadi remeh, tidak patut untuk disebut. Karena penglihatan manusia tidak jelas, dan manusia hanya mengenal Yahweh sebagai Tuhan, dan Yesus sebagai Tuhan, dan berpikiran mendua tentang Tuhan yang berinkarnasi di masa kini, banyak orang yang tetap mengabdi kepada Yahweh dan Yesus, dan karena terbebani oleh gagasan-gagasan tentang pekerjaan hari ini, sebagian besar orang terus ragu, dan tidak menganggap serius pekerjaan hari ini. Manusia tidak memiliki pemahaman tentang dua tahap pekerjaan yang terakhir, yang tidak kasat mata. Itu karena manusia tidak mengerti realitas dari dua tahap pekerjaan yang terakhir, dan tidak menyaksikannya secara pribadi. Ini karena kedua tahap pekerjaan itu tidak bisa dilihat sebagaimana yang ingin dibayangkan oleh manusia; terlepas dari apa pun kesimpulan yang manusia buat, tidak ada fakta untuk membuktikannya, dan tidak ada orang yang mengoreksinya. Manusia memberi wewenang penuh kepada naluri alaminya, melakukan sesuatu tanpa mengkhawatirkan risiko atau hasil negatifnya, dan membiarkan imajinasinya berkeliaran dengan bebas, karena tidak ada fakta untuk membuktikannya, imajinasi manusia berubah menjadi "fakta", terlepas dari apakah ada buktinya atau tidak. Jadi manusia percaya pada Tuhan yang ia khayalkan sendiri di benaknya, dan tidak mencari Tuhan yang nyata. Jika satu orang memiliki satu jenis kepercayaan tertentu, di antara seratus orang akan ada seratus jenis kepercayaan. Manusia dirasuki oleh kepercayaan-kepercayaan seperti itu karena ia belum melihat realitas pekerjaan Tuhan, karena ia hanya mendengar tentangnya dengan telinganya dan belum melihat dengan matanya. Manusia telah mendengar berbagai legenda dan cerita—tetapi jarang mendengar pengetahuan fakta-fakta pekerjaan Tuhan. Dengan demikian, melalui gagasannya sendirilah orang-orang yang baru satu tahun menjadi orang yang percaya memercayai Tuhan, itu pula yang terjadi pada mereka yang telah memercayai Tuhan sepanjang hidupnya. Mereka yang tidak bisa melihat fakta-fakta dari pekerjaan Tuhan tidak akan pernah bisa lepas dari suatu iman yang di dalamnya terdapat gagasan-gagasannya sendiri tentang Tuhan. Manusia percaya bahwa mereka telah membebaskan diri dari ikatan gagasan lamanya dan memasuki wilayah baru. Tidakkah manusia tahu bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh mereka yang tidak bisa melihat wajah asli Tuhan sebenarnya hanyalah gagasan dan dongeng? Manusia pikir gagasannya sudah benar, tanpa kesalahan, dan bahwa gagasan ini datang dari Tuhan. Hari ini, ketika manusia menyaksikan pekerjaan Tuhan, ia melepaskan gagasan-gagasan yang telah terbangun selama bertahun-tahun. Khayalan dan gagasan dari masa lalu telah menjadi rintangan bagi pekerjaan di tahap ini, dan sulit bagi manusia untuk melepaskan gagasan-gagasan itu, dan menentang gagasan-gagasan tersebut. Gagasan tentang pekerjaan bertahap ini dan telah semakin memburuk bagi mereka yang telah mengikuti Tuhan sampai hari ini dan secara bertahap orang-orang ini telah membentuk permusuhan yang sengit kepada Tuhan yang berinkarnasi, dan sumber dari kebencian ini adalah gagasan dan khayalan manusia. Justru karena fakta-fakta tidak memungkinkan manusia untuk membebaskan kendali imajinasinya, dan terlebih lagi, tidak mudah untuk disanggah oleh manusia, dan gagasan serta khayalan manusia tidak bisa menerima kehadiran fakta-fakta, dan lebih jauh lagi, karena manusia tidak mempertimbangkan kebenaran dan keaslian fakta-fakta, dan hanya membiarkan imajinasinya berkeliaran sendiri, dan memberlakukan imajinasi itu, gagasan dan khayalan manusia telah menjadi musuh bagi pekerjaan Tuhan hari ini, pekerjaan yang tidak sesuai dengan gagasan manusia. Ini hanya bisa dikatakan sebagai kesalahan gagasan manusia, dan bukan kesalahan dari pekerjaan Tuhan. Manusia boleh membayangkan apa pun yang ia inginkan, tetapi ia tidak boleh membantah setiap tahap dari pekerjaan Tuhan atau setiap bagian darinya; fakta dari pekerjaan Tuhan tidak bisa dilanggar oleh manusia. Engkau boleh membebaskan kendali imajinasimu dan bahkan menyusun kisah yang bagus tentang pekerjaan Yahweh dan Yesus, tetapi engkau tidak boleh mempertentangkan fakta dari setiap pekerjaan Yahweh dan Yesus; ini adalah prinsip, dan juga suatu ketetapan administratif, dan kamu sekalian harus memahami pentingnya isu-isu ini. Manusia percaya bahwa tahap pekerjaan ini tidak sesuai dengan gagasan manusia, tetapi tidak demikian halnya dengan dua tahap pekerjaan sebelumnya. Di dalam imajinasinya, manusia percaya bahwa pekerjaan di dua tahap sebelumnya jelas tidak sama dengan pekerjaan di hari ini—tetapi pernahkah engkau mempertimbangkan bahwa prinsip-prinsip pekerjaan Tuhan tetaplah sama, bahwa pekerjaan-Nya selalu praktis, dan bahwa, terlepas dari zaman sekarang, akan selalu ada arus manusia yang menolak dan menentang fakta pekerjaan-Nya? Mereka yang sekarang ini menolak dan menentang tahap pekerjaan ini pasti juga akan menentang Tuhan di masa lalu, karena orang-orang seperti ini akan selalu menjadi musuh Tuhan. Orang yang mengenal fakta pekerjaan Tuhan akan melihat ketiga tahap pekerjaan ini sebagai pekerjaan dari satu Tuhan, dan akan melepaskan gagasan-gagasan lamanya sendiri. Mereka adalah orang-orang yang mengenal Tuhan, dan orang-orang seperti ini adalah mereka yang benar-benar mengikut Tuhan. Ketika seluruh pengelolaan Tuhan menjelang berakhir, Tuhan akan mengelompokkan semuanya berdasarkan jenisnya. Manusia dibuat oleh tangan Pencipta, dan pada akhirnya Dia harus mengembalikan manusia di bawah kuasa-Nya; inilah akhir dari ketiga tahap pekerjaan. Tahap pekerjaan dari akhir zaman, dan dua tahap sebelumnya di Israel dan Yudea, adalah rencana pengelolaan Tuhan di seluruh alam semesta. Tidak ada orang yang bisa mengingkari ini, dan inilah fakta dari pekerjaan Tuhan. Walaupun orang belum mengalami atau menyaksikan sebagian besar dari pekerjaan ini, fakta tetaplah fakta, dan ini tidak bisa diingkari oleh semua orang. Orang yang percaya pada Tuhan di setiap negeri di semesta akan menerima ketiga tahap pekerjaan. Jika engkau hanya mengenal satu tahap pekerjaan tertentu, dan tidak memahami dua tahap lainnya, tidak memahami pekerjaan Tuhan di masa lalu, engkau tidak bisa membicarakan seluruh kebenaran dari keseluruhan rencana pengelolaan Tuhan, dan pengetahuanmu tentang Tuhan hanyalah sepihak, karena di dalam kepercayaanmu kepada Tuhan, engkau tidak mengenal-Nya, atau memahami-Nya, sehingga engkau tidak cocok untuk memberi kesaksian tentang Tuhan. Terlepas dari apakah pengetahuanmu di saat ini sangat mendalam atau dangkal, pada akhirnya, kamu sekalian harus memiliki pengetahuan, dan harus yakin sepenuhnya, dan semua orang akan melihat keseluruhan pekerjaan Tuhan dan berserah ke dalam kuasa-Nya. Di akhir pekerjaan ini, semua agama akan menjadi satu, semua makhluk akan kembali di bawah kekuasaan Sang Pencipta, semua makhluk akan memuja satu Tuhan yang sejati, dan semua sekte akan musnah, tidak pernah muncul kembali. Dikutip dari "Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar