Mengenai Sebutan dan Identitas
Jika engkau berharap agar layak dipakai Tuhan, engkau harus mengetahui pekerjaan Tuhan. Engkau harus mengetahui pekerjaan yang Dia lakukan sebelumnya (di Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama), dan, terlebih lagi, engkau harus mengetahui pekerjaan-Nya saat ini. Dengan kata lain, engkau harus mengetahui ketiga tahap pekerjaan Tuhan selama lebih dari 6.000 tahun ini. Jika engkau diminta untuk menyebarkan Injil, engkau tidak akan dapat melakukannya tanpa mengetahui pekerjaan Tuhan. Orang akan bertanya kepadamu segala sesuatu mengenai Alkitab, dan Perjanjian Lama, dan apa yang Yesus katakan dan lakukan pada waktu itu. Mereka akan berkata: "Tidakkah Tuhanmu memberitahukan kepadamu semua ini? Jika Dia (Tuhan) tidak dapat memberitahukan kepadamu apa yang sebenarnya terjadi di Alkitab, Dia bukanlah Tuhan. Jika Dia dapat memberitahukannya, barulah kami percaya." Pada mulanya, Yesus banyak berbicara mengenai Perjanjian Lama dengan murid-murid-Nya. Segala sesuatu yang mereka baca berasal dari Perjanjian Lama. Perjanjian Baru baru ditulis puluhan tahun setelah Yesus disalibkan. Untuk menyebarkan Injil, engkau semua pada dasarnya harus memahami kebenaran hakiki dalam Alkitab, dan pekerjaan Tuhan di Israel, dengan kata lain, pekerjaan yang Yahweh lakukan. Engkau semua juga harus memahami pekerjaan yang Yesus lakukan. Inilah perkara-perkara yang paling diperhatikan semua orang, dan mereka tidak memiliki pemahaman[a] mengenai kedua tahap pekerjaan ini. Saat menyebarkan Injil, pertama-tama kesampingkan dahulu pembicaraan tentang pekerjaan Roh Kudus pada zaman sekarang ini. Tahap pekerjaan ini berada di luar jangkauan mereka, karena yang engkau semua kejar adalah perkara yang paling tinggi di atas semuanya: pengenalan akan Tuhan, dan pengenalan akan pekerjaan Roh Kudus, dan tak ada perkara yang lebih mulia daripada kedua hal ini. Jika engkau berbicara tentang perkara yang tinggi dahulu, pembicaraan itu terlalu berat bagi mereka, sebab tak seorang pun dari mereka pernah mengalami pekerjaan Roh Kudus semacam itu. Pekerjaan itu belum pernah terjadi, dan tidak mudah bagi manusia untuk menerimanya. Pengalaman mereka adalah perkara-perkara lama dari masa lalu, kadang-kadang ditambah sedikit pekerjaan Roh Kudus. Perkara yang mereka alami bukanlah pekerjaan Roh Kudus pada zaman sekarang, atau kehendak Tuhan pada zaman sekarang. Mereka masih bertindak sesuai dengan praktik-praktik masa lalu, tanpa terang yang baru, ataupun perkara-perkara yang baru.
Pada zaman Yesus, Roh Kudus terutama melakukan pekerjaan-Nya di dalam Yesus, sementara orang-orang yang melayani Yahweh dengan mengenakan jubah imam di Bait Suci melakukan tugasnya dengan kesetiaan yang tak tergoyahkan. Mereka juga memiliki pekerjaan Roh Kudus, tetapi tidak dapat memahami tentang kehendak Tuhan saat ini, dan sekadar tetap setia kepada Yahweh menurut praktik-praktik masa lalu, tanpa tuntunan yang baru. Yesus datang dan membawa pekerjaan yang baru. Orang-orang di Bait Suci itu tidak memiliki tuntunan yang baru, ataupun pekerjaan yang baru. Sekalipun melayani di dalam Bait Suci, mereka sekadar menegakkan praktik-praktik lama. Tanpa meninggalkan Bait Suci, mereka tidak akan dapat memiliki jalan masuk yang baru. Pekerjaan yang baru ini dibawa oleh Yesus, dan Yesus tidak masuk ke dalam Bait Suci untuk melakukan pekerjaan-Nya. Dia hanya melakukan pekerjaan-Nya di luar Bait Suci, sebab ruang lingkup pekerjaan Tuhan telah berubah sejak lama. Dia tidak bekerja di dalam Bait Suci, dan saat manusia melayani-Nya di sana, pelayanan itu hanya untuk mempertahankan segala sesuatu sebagaimana adanya, dan tidak dapat melaksanakan pekerjaan yang baru. Begitu pula, orang-orang agamawi saat ini masih menyembah Alkitab. Jika engkau mengabarkan Injil kepada mereka, mereka akan berbantah denganmu mengenai Alkitab; dan jika, ketika mereka berbicara tentang Alkitab, Jika engkau kehabisan ucapan, tak bisa berkata-kata, mereka akan berpikir bahwa imanmu menggelikan, bahwa Alkitab, Firman Tuhan pun tidak engkau pahami, bagaimana mungkin engkau katakan engkau percaya kepada Tuhan? Lalu, mereka akan memandang rendah dirimu, dan akan berkata: Kalau Pribadi yang engkau percaya itu Tuhan, mengapa Dia tidak memberitahukan kepadamu segala sesuatu mengenai Perjanjian Lama dan Baru? Kalau Dia telah membawa kemuliaan-Nya dari Israel ke Timur, mengapa Dia tidak mengetahui pekerjaan yang dilakukan di Israel? Mengapa Dia tidak mengetahui pekerjaan Yesus? Jika engkau semua tidak mengetahuinya, itu membuktikan bahwa engkau semua belum diberi tahu. Kalau Dia itu inkarnasi Yesus yang kedua, bagaimana mungkin Dia tidak mengetahui segala hal ini? Yesus mengetahui pekerjaan yang dilakukan Yahweh, bagaimana mungkin Dia tak mengetahuinya?" Pada waktunya, mereka akan menanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti itu kepadamu. Kepala mereka penuh dengan perkara-perkara seperti itu. Bagaimana mungkin mereka tidak menanyakannya? Orang-orang yang di dalam aliran ini tidak berfokus pada Alkitab, sebab engkau semua telah mengikuti langkah demi langkah pekerjaan yang Tuhan lakukan sekarang ini, engkau semua telah menyaksikan tahap demi tahap pekerjaan ini dengan matamu sendiri, engkau semua telah melihat dengan jelas ketiga tahap pekerjaan ini, karena itu engkau semua tentu saja harus meletakkan Alkitab dan berhenti mempelajarinya. Akan tetapi, mereka tidak bisa berhenti mempelajarinya, sebab mereka tidak memiliki pengetahuan mengenai pekerjaan tahap demi tahap ini. Beberapa orang akan bertanya: "Apa bedanya antara pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan yang berinkarnasi dan pekerjaan para nabi dan rasul di masa lalu?" Daud juga disebut tuan, dan demikian pula Yesus. Meskipun pekerjaan yang mereka lakukan berbeda, mereka disebut dengan sebutan yang sama. Lalu, mengapa menurutmu identitas mereka tidak sama? Hal yang disaksikan Yohanes adalah penglihatan, penglihatan yang berasal dari Roh Kudus, dan Yohanes dapat mengatakan perkataan yang ingin dikatakan Roh Kudus. Lalu, mengapa identitas Yohanes berbeda dari identitas Yesus? Perkataan yang dikatakan Yesus dapat merepresentasikan Tuhan sepenuhnya, dan merepresentasikan pekerjaan Tuhan. Hal yang disaksikan Yohanes adalah penglihatan, dan ia tidak dapat sepenuhnya merepresentasikan pekerjaan Tuhan. Lalu, mengapa Yohanes, Petrus, dan Paulus mengucapkan banyak perkataan—sama seperti Yesus—tetapi mereka tidak memiliki identitas yang sama dengan Yesus? Penyebabnya terutama karena pekerjaan yang mereka lakukan berbeda. Yesus merepresentasikan Roh Tuhan, dan adalah Roh Tuhan yang bekerja secara langsung. Dia melakukan pekerjaan zaman yang baru, pekerjaan yang belum pernah dilakukan siapa pun sebelumnya. Dia membuka jalan yang baru, Dia merepresentasikan Yahweh, dan Dia merepresentasikan Tuhan sendiri. Adapun Petrus, Paulus, dan Daud, terlepas dari sebutan mereka, mereka hanya merepresentasikan identitas ciptaan Tuhan, atau diutus oleh Yesus atau Yahweh. Jadi, sebanyak apa pun pekerjaan yang mereka lakukan, sedahsyat apa pun mukjizat yang mereka lakukan, mereka tetap hanya ciptaan Tuhan, dan tak dapat merepresentasikan Roh Tuhan. Mereka bekerja dalam nama Tuhan atau setelah diutus Tuhan. Terlebih lagi, mereka bekerja dalam zaman yang dimulai Yesus atau Yahweh, dan pekerjaan yang mereka lakukan tidak terpisah. Bagaimanapun juga, mereka hanya ciptaan Tuhan. Di Perjanjian Lama, banyak nabi mengucapkan nubuat, atau menulis kitab nubuat. Tak seorang pun mengatakan bahwa mereka itu Tuhan, tetapi begitu Yesus menampakkan diri, sebelum Dia mengucapkan sepatah kata pun, Roh Tuhan memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Tuhan. Mengapa demikian? Saat ini, engkau seharusnya sudah tahu! Sebelumnya, para rasul dan nabi menulis berbagai surat, dan mengucapkan banyak nubuat. Kemudian, orang memilih sebagian dari itu untuk dicatat dalam Alkitab, sementara sebagian di antaranya hilang. Karena ada orang-orang yang berkata bahwa segala sesuatu yang mereka katakan berasal dari Roh Kudus, mengapa sebagian dianggap bagus, dan sebagian lagi dianggap jelek? Lalu, mengapa sebagian dipilih, sementara sebagian yang lain tidak? Jika kata-kata itu memang kata-kata yang diucapkan Roh Kudus, perlukah orang menyeleksinya? Mengapa catatan kata-kata yang diucapkan Yesus dan pekerjaan yang Dia lakukan berbeda-beda dalam Keempat Injil? Bukankah ini kesalahan orang-orang yang mencatatnya? Beberapa orang akan berkata: Kalau surat-surat yang ditulis Paulus dan pengarang lainnya dalam Perjanjian Baru dan pekerjaan yang mereka lakukan sebagian berasal dari kehendak manusia, dan tercampur dengan gagasan manusia, maka, tidak adakah ketidakmurnian yang berasal dari manusia dalam perkataan yang Engkau (Tuhan) katakan pada zaman sekarang? Apakah perkataan itu tidak mengandung gagasan manusia sama sekali?" Tahap pekerjaan yang dilakukan Tuhan ini sama sekali berbeda dengan pekerjaan yang dilakukan Paulus dan banyak rasul dan nabi. Perbedaannya bukan hanya dalam identitas, tetapi, pada dasarnya, ada perbedaan dalam pekerjaan yang dilangsungkan. Setelah Paulus dibuat jatuh dan rebah di hadapan Tuhan, ia dipimpin oleh Roh Kudus untuk bekerja, dan ia menjadi orang yang diutus. Lalu, ia menulis surat-surat kepada jemaat-jemaat, dan surat-surat ini semua mengikuti pengajaran Yesus. Paulus diutus oleh Tuhan untuk bekerja dalam nama Tuhan Yesus, tetapi waktu Tuhan sendiri datang, Dia tidak melakukan pekerjaan dalam nama siapa pun, dan tidak merepresentasikan siapa pun kecuali Roh Tuhan dalam pekerjaan-Nya. Tuhan datang untuk melakukan pekerjaan-Nya secara langsung: Dia tidak disempurnakan oleh manusia, dan pekerjaan-Nya tidak dilangsungkan berdasarkan ajaran manusia mana pun. Dalam tahap pekerjaan ini, Tuhan tidak memimpin melalui pembicaraan tentang pengalaman pribadi-Nya, tetapi melakukan pekerjaan-Nya secara langsung, berdasarkan apa yang dimiliki-Nya. Misalnya, Dia melakukan pekerjaan para pelaku pelayanan, pekerjaan masa-masa hajaran, pekerjaan kematian, pekerjaan mengasihi Tuhan…. Semua ini pekerjaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya, dan pekerjaan yang ada di zaman sekarang ini, dan bukan pengalaman manusia. Dalam perkataan yang Kuucapkan, bagian manakah merupakan pengalaman manusia? Bukankah semua perkataan itu berasal langsung dari Roh, dan bukankah perkataan itu dikeluarkan oleh Roh? Masalahnya tingkat pertumbuhanmu begitu buruk sampai-sampai engkau tidak dapat melihat menembus kebenaran! Cara hidup praktis yang Kubicarakan bertujuan untuk menuntun jalan, dan belum pernah dibicarakan oleh siapa pun sebelumnya, dan belum pernah seorang pun mengalami jalan ini, atau mengetahui kenyataan ini. Sebelum Aku mengucapkan perkataan ini, belum ada seorang pun yang pernah mengucapkannya. Belum ada seorang pun yang pernah membicarakan pengalaman seperti ini, mereka pun belum pernah membicarakan hal-hal yang terperinci seperti ini, dan, terlebih lagi, tak seorang pun pernah menunjukkan atau menyingkapkan hal-hal ini. Belum pernah seorang pun memimpin di jalan yang Kupimpin sekarang, dan bila jalan itu dipimpin manusia, maka jalan itu bukanlah jalan yang baru. Ambillah Paulus dan Petrus sebagai contoh. Mereka tidak memiliki pengalaman pribadi sebelum mereka berjalan[b] di jalan yang dipimpin Yesus. Setelah Yesus memimpin jalan itu barulah mereka mengalami perkataan yang ducapkan Yesus, dan jalan yang dipimpin oleh-Nya. Dari sini mereka mendapatkan banyak pengalaman, dan menulis surat-surat. Jadi, pengalaman manusia tidak sama dengan pekerjaan Tuhan, dan pekerjaan Tuhan tidak sama dengan pengetahuan yang dijelaskan berdasarkan gagasan dan pengalaman manusia. Sudah Kukatakan, berulang kali, bahwa pada zaman sekarang, Aku menuntun jalan yang baru, melakukan pekerjaan yang baru, dan perkataan serta ucapan-Ku berbeda dengan perkataan dan ucapan Yohanes dan semua nabi lain. Tidak pernah Aku mendapat pengalaman terlebih dahulu baru memberitahukannya kepada engkau semua—sama sekali bukan begitu caranya. Jika begitu caranya, bukankah hal itu akan menunda pertumbuhanmu sejak dahulu? Pada masa lalu, pengetahuan yang dibicarakan banyak orang juga mulia, tetapi semua perkataan yang mereka katakan hanya berdasarkan pembicaraan orang-orang yang disebut tokoh-tokoh rohani. Mereka tidak menuntun jalan, tetapi perkataan mereka berasal dari pengalaman mereka, berasal dari hal yang mereka lihat, dan dari pengetahuan mereka. Sebagian adalah gagasan mereka, dan sebagian lagi merupakan pengalaman yang telah mereka simpulkan. Saat ini, sifat pekerjaan-Ku sama sekali berbeda dengan sifat pekerjaan mereka. Aku tak pernah mengalami dipimpin orang lain, Aku juga tak pernah mengalami disempurnakan orang lain. Tambahan pula, semua yang Kuucapkan dan nyatakan dalam persekutuan tidak seperti yang diucapkan siapa pun, dan belum pernah dibicarakan siapa pun. Saat ini, siapa pun dirimu, pekerjaanmu berlangsung berdasarkan perkataan yang Kuucapkan. Tanpa ucapan-ucapan dan pekerjaan ini, siapakah yang akan dapat mengalami perkara-perkara ini (ujian[c] bagi para pelaku pelayanan, masa-masa hajaran ...), dan siapakah yang akan mampu membicarakan tentang pengetahuan yang seperti ini? Apakah engkau benar-benar tak dapat memahaminya? Tak soal tahap pekerjaan yang mana, begitu perkataan-Ku diucapkan, engkau semua mulai bersekutu seturut dengan perkataan-Ku, dan bekerja seturut dengan perkataan itu, dan jalan ini bukanlah jalan yang pernah terpikirkan oleh siapa pun di antaramu. Sampai sejauh ini, belum mampukah engkau memahami soal yang sedemikian jelas dan sederhana? Jalan ini bukanlah jalan yang pernah terpikirkan oleh siapa pun, bukan pula berdasarkan seorang tokoh rohani mana pun. Jalan ini jalan yang baru, dan bahkan banyak perkataan yang dahulu diucapkan Yesus sudah tidak berlaku lagi. Pekerjaan yang sedang Aku bicarakan adalah pekerjaan membuka zaman yang baru, dan pekerjaan itu adalah pekerjaan yang berdiri sendiri. Pekerjaan yang Kulakukan, dan perkataan yang Kuucapkan, semuanya baru. Bukankah ini pekerjaan baru masa ini? Pekerjaan Yesus juga seperti ini. Pekerjaan-Nya juga berbeda dengan pekerjaan orang-orang di dalam Bait Suci, jadi pekerjaan itu juga berbeda dengan pekerjaan orang Farisi, dan pekerjaan itu tidak memiliki kemiripan sama sekali dengan pekerjaan yang dilakukan oleh semua orang Israel. Setelah menyaksikannya, orang tidak dapat memutuskan: Apakah pekerjaan itu benar-benar dilakukan oleh Tuhan? Yesus tidak berpegang pada hukum Yahweh. Saat Dia datang untuk mengajar manusia, semua yang diucapkan-Nya baru dan berbeda dengan perkataan yang diucapkan orang-orang kudus masa lalu dan para nabi Perjanjian Lama, dan karena hal ini, orang tetap merasa tidak yakin. Hal inilah yang membuat orang merasa sangat sulit memutuskan. Sebelum menerima tahap pekerjaan yang baru ini, jalan yang ditempuh oleh kebanyakan orang di antaramu adalah mempraktikkan dan memasuki dasar yang dibuat oleh tokoh-tokoh rohani itu. Namun, pada zaman sekarang, pekerjaan yang Kulakukan sangatlah berbeda, sehingga engkau semua tidak dapat memutuskan apakah ini hal yang benar atau bukan. Aku tidak peduli jalan apa yang engkau tempuh sebelumnya, tak pula Aku peduli makanan siapa yang engkau makan, atau siapa yang engkau anggap sebagai "bapamu." Karena Aku sudah mendatangkan dan membawa pekerjaan yang baru untuk menuntun manusia, semua yang mengikuti Aku harus bertindak seturut dengan perkataan-Ku. Seberapa kuat pun "keluarga" asalmu, engkau harus mengikuti Aku, engkau tak boleh bertindak menurut praktik-praktik lamamu, "bapa angkatmu" harus mundur, dan engkau harus datang ke hadapan Tuhan-mu untuk mendapatkan bagianmu yang seharusnya. Keseluruhan dirimu ada dalam tangan-Ku, dan engkau seharusnya tak terlalu menaruh kepercayaan yang membabi buta kepada bapa angkatmu. Ia tak dapat mengendalikanmu sepenuhnya. Pekerjaan pada zaman sekarang ini berdiri sendiri. Semua yang Kukatakan saat ini jelas tidak berdasar pada landasan dari masa lalu. Inilah awal yang baru, dan jika menurutmu pekerjaan ini diciptakan oleh tangan manusia, engkau termasuk orang yang kebutaannya tak dapat disembuhkan dengan apa pun!
Yesaya, Yehezkiel, Musa, Daud, Abraham, dan Daniel adalah para pemimpin di antara bangsa pilihan Israel. Mengapa mereka tidak disebut Tuhan? Mengapa Roh Kudus tidak memberi kesaksian tentang mereka? Mengapa Roh Kudus memberi kesaksian tentang Yesus semenjak awal Yesus memulai pekerjaan-Nya dan mulai mengucapkan firman-Nya? Lalu, mengapa Roh Kudus tidak memberi kesaksian tentang yang lain? Mereka, manusia yang adalah daging, semua disebut "tuan." Terlepas dari sebutan mereka, pekerjaan mereka merepresentasikan wujud dan hakikat mereka, dan wujud serta hakikat mereka merepresentasikan identitas mereka. Hakikat mereka tidak ada kaitannya dengan sebutan mereka. Hakikat mereka direpresentasikan oleh apa yang mereka nyatakan, dan apa yang mereka hidupi. Di Perjanjian Lama, tak ada yang luar biasa mengenai panggilan Tuhan, dan seseorang dapat dipanggil apa saja, tetapi hakikat dan identitas inherennya tidak terubahkan. Di antara para Kristus palsu, nabi palsu, dan penyesat itu, bukankah ada juga yang disebut Tuhan? Lalu, mengapa mereka bukan Tuhan? Sebab mereka tak dapat melakukan pekerjaan Tuhan. Pada dasarnya, mereka itu manusia, penyesat orang-orang, bukanlah Tuhan, karena itu mereka tidak memiliki identitas Tuhan. Bukankah Daud juga disebut tuan di antara kedua belas suku? Yesus juga disebut Tuhan. Mengapa hanya Yesus sendiri yang disebut Tuhan yang berinkarnasi? Bukankah Yeremia juga dikenal sebagai Anak manusia? Apakah Yesus tidak dikenal sebagai Anak manusia? Mengapa Yesus disalibkan atas nama Tuhan? Bukankah karena hakikat-Nya berbeda? Bukankah karena pekerjaan yang dilakukan-Nya berbeda? Apakah gelar sebutan memang penting? Meskipun Yesus juga disebut Anak manusia, Dialah inkarnasi Tuhan yang pertama, Dia datang untuk mengambil kuasa, dan menyelesaikan pekerjaan penebusan. Hal ini membuktikan bahwa identitas dan hakikat Yesus berbeda dari orang-orang lain yang juga disebut Anak manusia. Sekarang, siapakah dari antaramu berani mengatakan bahwa perkataan yang diucapkan oleh orang-orang yang dipakai Roh Kudus itu semuanya berasal dari Roh Kudus? Adakah orang yang berani berkata demikian? Jika engkau berkata seperti itu, mengapa kitab nubuat Ezra dibuang, dan mengapa hal yang sama dilakukan pada kitab-kitab yang ditulis oleh orang-orang kudus dan para nabi di masa lampau? Jika semua itu berasal dari Roh Kudus, mengapa engkau semua berani membuat pilihan yang seenaknya begitu? Apakah engkau semua layak memilih pekerjaan Roh Kudus? Banyak cerita dari Israel juga dibuang. Jika engkau percaya bahwa tulisan-tulisan dari masa lalu ini semua berasal dari Roh Kudus, mengapa beberapa kitab dibuang? Jika semua itu berasal dari Roh Kudus, semua harus dijaga, dan dikirim ke saudara dan saudari seiman di gereja-gereja untuk dibaca. Tulisan-tulisan itu tidak boleh dipilah-pilih atau dibuang seturut kehendak manusia; itu perbuatan yang salah. Mengatakan bahwa pengalaman Paulus dan Yohanes bercampur dengan pemahaman pribadi mereka bukan berarti bahwa pengalaman dan pengetahuan mereka berasal dari Iblis, hanya saja ada hal-hal yang berasal dari pengalaman dan pemahaman pribadi mereka. Pengetahuan mereka berdasarkan latar belakang pengalaman nyata mereka pada waktu itu, dan siapa yang dapat berkata dengan yakin bahwa semua pengalaman itu berasal dari Roh Kudus? Jika Keempat Injil semua berasal dari Roh Kudus, mengapa Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes masing-masing mengatakan hal yang berbeda tentang pekerjaan Yesus? Jika engkau semua tidak percaya hal ini, lihatlah catatan di Alkitab mengenai bagaimana Petrus menyangkal Yesus tiga kali: Semuanya berbeda, dan masing-masing memiliki ciri-cirinya sendiri. Banyak orang bodoh berkata, Tuhan yang berinkarnasi juga manusia, mungkinkah perkataan yang Dia katakan sepenuhnya berasal dari Roh Kudus. Jika perkataan Paulus dan Yohanes bercampur dengan kehendak manusia, apakah perkataan yang diucapkan-Nya benar-benar tidak bercampur dengan kehendak manusia? Orang-orang yang mengatakan hal semacam itu buta, dan bodoh. Bacalah Keempat Injil dengan saksama. Bacalah apa yang dicatat Keempat Injil ini mengenai perkara-perkara yang dilakukan Yesus, dan perkataan yang diucapkan-Nya. Setiap catatan, dapat dikatakan dengan gamblang, cukup berbeda, dan masing-masing memiliki sudut pandangnya sendiri. Jika hal yang ditulis oleh penulis-penulis kitab ini semua berasal dari Roh Kudus, catatan-catatan itu seharusnya sama dan konsisten. Lalu, mengapa ada perbedaan? Bukankah manusia sangat bodoh jika tidak dapat memahami hal ini? Jika engkau semua diminta untuk memberi kesaksian tentang Tuhan, kesaksian seperti apa yang bisa engkau berikan? Dapatkah cara mengenal Tuhan yang demikian menjadi kesaksian bagi-Nya. Jika orang lain bertanya kepadamu, "Jika tulisan Yohanes dan Lukas bercampur dengan kehendak manusia, apakah perkataan yang diucapkan oleh Tuhanmu tidak bercampur dengan kehendak manusia?" Dapatkah engkau memberi jawaban yang jelas? Setelah Lukas dan Matius mendengar perkataan Yesus, dan melihat pekerjaan Yesus, mereka mengutarakan pengetahuan mereka sendiri, dalam bentuk kenangan yang memerinci sejumlah kenyataan yang diperbuat Yesus. Dapatkah engkau berkata bahwa pengetahuan mereka sepenuhnya diwahyukan oleh Roh Kudus? Di luar Alkitab, ada banyak tokoh rohani yang pengetahuannya lebih tinggi daripada mereka; mengapa perkataan tokoh-tokoh ini tidak diambil oleh generasi berikutnya? Tidakkah mereka juga dipakai oleh Roh Kudus? Ketahuilah bahwa dalam pekerjaan pada zaman sekarang, Aku tidak mengatakan pemahaman-Ku sendiri berdasarkan pada landasan yang diletakkan oleh pekerjaan Yesus, Aku juga tidak membicarakan pengetahuan-Ku sendiri dengan latar belakang pekerjaan Yesus. Pekerjaan apa yang Yesus lakukan pada saat itu? Lalu, pekerjaan apa yang sedang Aku lakukan saat ini? Apa yang Aku lakukan dan katakan belum pernah ada sebelumnya. Jalan yang Kujalani saat ini belum pernah dijalani sebelumnya, jalan itu belum pernah dijalani oleh orang-orang dari zaman dan generasi sebelumnya. Saat ini, jalan itu terbuka, maka bukankah ini pekerjaan Roh Kudus? Meskipun pekerjaan itu pekerjaan Roh Kudus, para pemimpin masa lalu melakukan pekerjaannya di atas landasan yang dibangun orang lain. Akan tetapi, pekerjaan Tuhan sendiri berbeda, begitu pula tahap pekerjaan Yesus. Dia membuka jalan yang baru. Pada waktu Dia datang, Dia mengabarkan Injil kerajaan surga, dan mengatakan bahwa manusia harus bertobat, dan mengaku. Setelah Yesus menyelesaikan pekerjaan-Nya, Petrus dan Paulus mulai melanjutkan pekerjaan Yesus. Setelah Yesus dipakukan ke kayu salib dan naik ke surga, mereka diutus Roh untuk menyebarkan jalan salib. Meskipun perkataan Paulus mulia, perkataan itu dibangun di atas landasan yang diletakkan oleh Yesus, seperti kesabaran, kasih, penderitaan, menudungi kepala, pembaptisan, dan ajaran-ajaran lain yang harus diikuti. Semua ini dilandaskan di atas perkataan Yesus. Mereka tidak dapat membuka jalan yang baru, sebab mereka semua hanya manusia yang dipakai Tuhan.
Perkataan dan pekerjaan Yesus pada waktu itu tidak berpegang pada doktrin, dan Dia tidak melangsungkan pekerjaan-Nya berdasarkan pekerjaan hukum Taurat Perjanjian Lama, tetapi berdasarkan pekerjaan yang harus dilakukan pada Zaman Kasih Karunia. Dia bekerja berdasarkan pekerjaan yang Dia adakan, berdasarkan rencana-Nya sendiri, dan berdasarkan pelayanan-Nya. Dia tidak bekerja berdasarkan hukum Taurat Perjanjian Lama. Tak satu pun yang Dia perbuat berdasarkan hukum Taurat Perjanjian Lama, dan Dia tidak bekerja untuk menggenapi perkataan para nabi. Setiap tahap pekerjaan Tuhan bukan terutama untuk menggenapi nubuat-nubuat para nabi zaman dahulu, dan Dia tidak datang untuk mematuhi ajaran atau sengaja merealisasikan nubuat para nabi zaman dahulu. Namun, tindakan-tindakannya tidak menggagalkan nubuat para nabi zaman dahulu, atau mengusik pekerjaan yang Dia lakukan sebelumnya. Bagian terpenting pekerjaan-Nya bukan untuk mematuhi ajaran mana pun, melainkan untuk melakukan pekerjaan yang harus dilakukan-Nya sendiri. Dia bukanlah seorang nabi atau pelihat, tetapi seorang pelaku, yang sebenarnya datang untuk melakukan pekerjaan yang harus dilakukan-Nya, dan untuk membuka zaman baru dan melakukan pekerjaan-Nya yang baru. Tentu saja, ketika Yesus melakukan pekerjaan-Nya, Dia juga menggenapi banyak perkataan yang diucapkan para nabi zaman dahulu dalam Perjanjian Lama. Begitu pula, pekerjaan saat ini menggenapi nubuat-nubuat para nabi zaman dahulu dalam Perjanjian Lama. Hanya saja, Aku tidak berpegang pada "almanak tua yang sudah menguning" itu, hanya itu saja. Sebab ada lebih banyak pekerjaan yang harus Kulakukan, ada lebih banyak perkataan yang harus Kukatakan kepadamu, dan pekerjaan serta perkataan ini jauh lebih penting daripada menjelaskan perikop-perikop dari Alkitab, sebab pekerjaan seperti itu tidak memiliki makna atau nilai yang penting bagimu, dan tidak dapat menolongmu, ataupun mengubahmu. Maksud-Ku melakukan pekerjaan yang baru bukanlah demi menggenapi perikop-perikop tertentu dalam Alkitab. Jika Tuhan datang ke bumi hanya untuk menggenapi perkataan para nabi zaman dahulu di Alkitab, maka, siapakah yang lebih besar, Tuhan yang berinkarnasi atau para nabi zaman dahulu itu? Lagi pula, para nabikah yang bertanggung jawab kepada Tuhan, atau Tuhan yang bertanggung jawab kepada para nabi? Bagaimana engkau menjelaskan perkataan ini?
Pada mulanya, waktu Yesus belum secara resmi melakukan pelayanan-Nya, seperti murid-murid yang mengikuti-Nya, kadang-kadang Yesus juga menghadiri pertemuan ibadah, dan menyanyikan lagu pujian, memuji, dan membaca Perjanjian Lama dalam Bait Suci. Setelah Dia dibaptis dan keluar dari air, Roh secara resmi turun ke atas-Nya dan mulai bekerja, menyingkapkan identitas-Nya dan pelayanan yang harus dilakukan-Nya. Sebelum ini, tidak ada seorang pun yang mengetahui identitasnya, selain Maria, bahkan Yohanes pun tidak. Yesus berusia 29 tahun pada waktu dibaptis. Setelah pembaptisan-Nya selesai, surga terbuka, dan sebuah suara berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Setelah Yesus dibaptis, Roh Kudus mulai memberikan kesaksian tentang Dia dengan cara ini. Sebelum dibaptis pada usia 29 tahun, Dia menjalani hidup manusia biasa, makan pada waktu makan, tidur dan berpakaian secara normal, dan tak ada sesuatu dalam diri-Nya yang berbeda dengan orang lain. Tentunya hal ini hanyalah di mata manusia yang bersifat daging. Adakalanya, Dia juga merasa lemah, dan adakalanya Dia juga tak bisa menanggap hal-hal tertentu, seperti yang tertulis di Alkitab: "Kecerdasan-Nya bertumbuh bersama-sama dengan usia-Nya." Perkataan ini hanya untuk menunjukkan bahwa Dia memiliki kemanusiaan yang biasa dan normal, dan tidak berbeda dengan orang-orang lain. Dia juga bertumbuh sebagai seorang yang normal, dan tidak ada yang khusus mengenai Dia. Namun, Dia berada dalam pemeliharaan dan perlindungan Tuhan. Setelah dibaptis, Dia mulai dicobai, setelah itu, Dia mulai melakukan pelayanan-Nya dan bekerja, dan menjadi pemilik kuasa, hikmat, dan otoritas. Namun, bukan berarti bahwa Roh Kudus tidak bekerja di dalam diri-Nya, atau tidak berada di dalam diri-Nya sebelum pembaptisan-Nya. Sebelum pembaptisan-Nya, Roh Kudus juga berdiam di dalam diri-Nya, tetapi belum mulai bekerja secara resmi, sebab ada batasan-batasan waktu bagi Tuhan dalam melakukan pekerjaan-Nya dan, terlebih lagi, orang yang normal mengalami proses pertumbuhan yang normal. Roh Kudus selalu hidup di dalam Dia. Waktu Yesus lahir, Dia berbeda dengan orang lain, dan ada bintang timur tampak. Sebelum kelahiran-Nya, sesosok malaikat menampakkan diri kepada Yusuf dalam mimpi dan memberitahukan kepadanya bahwa Maria akan melahirkan seorang bayi laki-laki, dan bahwa anak itu dikandung dari Roh Kudus. Bukan tepat setelah pembaptisan Yesus, yang juga merupakan saat Roh Kudus resmi memulai pekerjaan-Nya, barulah Roh Kudus turun ke atas Yesus. Perkataan bahwa Roh Kudus turun seperti seekor burung merpati ke atas-Nya mengacu pada dimulainya pelayanan-Nya secara resmi. Roh Tuhan sudah ada di dalam diri-Nya sebelumnya, tetapi Dia belum mulai bekerja, sebab waktunya belum tiba, dan Roh Kudus tidak mulai bekerja secara gegabah. Roh memberi kesaksian tentang Dia melalui pembaptisan. Saat Yesus keluar dari air, Roh secara resmi mulai bekerja di dalam Yesus, yang menandakan bahwa daging Tuhan yang berinkarnasi sudah mulai menggenapi pelayanan-Nya, dan sudah memulai pekerjaan penebusan, dengan kata lain, Zaman Kasih Karunia sudah resmi dimulai. Jadi, ada waktu untuk pekerjaan Tuhan, apa pun pekerjaan yang Dia kerjakan. Setelah pembaptisan-Nya, tidak terjadi perubahan khusus dalam diri Yesus, Dia masih berada dalam daging-Nya yang semula. Hanya saja, Dia mulai bekerja dan menyingkapkan identitas-Nya, dan Dia menjadi penuh otoritas dan kuasa. Dalam hal inilah Dia berbeda dengan sebelumnya. Identitasnya berbeda, dengan kata lain, ada perubahan penting dalam kedudukan-Nya. Inilah kesaksian Roh Kudus, dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Pada mulanya, orang tidak mengerti, dan mereka baru mengerti sedikit setelah Roh Kudus memberi kesaksian tentang Yesus dengan cara tertentu. Jika Yesus sudah melakukan pekerjaan besar sebelum Roh Kudus memberi kesaksian tentang Dia, tetapi tanpa kesaksian Tuhan sendiri, seberapa besar pun pekerjaan-Nya, orang tak akan pernah tahu identitas-Nya, sebab mata manusia tidak akan mampu melihatnya. Tanpa tahap kesaksian Roh Kudus, tidak seorang pun dapat mengenali-Nya sebagai Tuhan yang berinkarnasi. Jika, setelah Roh Kudus memberi kesaksian tentang Dia, Yesus tetap melakukan pekerjaan dengan cara yang sama, tanpa ada perbedaan, maka, kesaksian itu berati tidak akan ada dampaknya. Dalam hal ini juga menjadi nyata pekerjaan Roh Kudus. Setelah Roh Kudus memberi kesaksian, Roh Kudus harus menunjukkan diri-Nya sendiri, agar engkau dapat melihat dengan jelas bahwa Dia itu Tuhan, bahwa ada Roh Tuhan di dalam Dia. Kesaksian Tuhan tidak salah, dan hal ini dapat membuktikan bahwa kesaksian-Nya benar. Jika pekerjaan sebelum dan setelah kesaksian sama saja, pelayanan inkarnasi-Nya, dan pekerjaan Roh Kudus, tidak akan mendapat penekanan, sehingga manusia tidak akan mampu mengenali pekerjaan Roh Kudus, karena tidak ada perbedaan yang jelas. Setelah memberi kesaksian, Roh Kudus harus menyokong kesaksian-Nya, karena itu Dia harus mewujudkan hikmat dan otoritas-Nya dalam Yesus, yang berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Tentu saja, ini bukanlah hasil pembaptisan, baptisas hanyalah upacara, baptisan hanyalah cara untuk menunjukkan bahwa sudah waktunya untuk melaksanakan pelayanan-Nya. Pekerjaan tersebut dilakukan agar kuasa Tuhan yang besar terlihat jelas, kesaksian Roh Kudus terlihat jelas, dan Roh Kudus akan bertanggung jawab atas kesaksian ini sampai akhir. Sebelum melakukan pelayanan-Nya, Yesus juga mendengarkan khotbah, berkhotbah, dan menyebarkan Injil di berbagai tempat. Dia tidak melakukan pekerjaan besar karena waktunya belum tiba bagi-Nya untuk melakukan pelayanan-Nya, dan karena Tuhan sendiri dengan rendah hati bersembunyi di dalam daging, dan tidak melakukan pekerjaan apa pun sampai waktunya tiba. Dia tidak melakukan pekerjaan sebelum pembaptisan karena dua alasan: Pertama, karena Roh Kudus belum secara resmi turun ke atas-Nya untuk bekerja (dengan kata lain, Roh Kudus belum mengaruniakan kuasa dan otoritas kepada Yesus untuk melakukan pekerjaan tersebut), dan sekalipun Dia mengetahui identitas-Nya sendiri, Yesus belum dapat melakukan pekerjaan yang hendak dilakukan-Nya kemudian, dan masih harus menunggu sampai waktu pembaptisan-Nya. Inilah waktu Tuhan, dan tak ada yang bisa menentangnya, bahkan Yesus sendiri pun tidak. Yesus sendiri tidak bisa mengacaukan pekerjaan-Nya sendiri. Tentu saja, inilah kerendahan hati Tuhan, serta hukum yang mendasari pekerjaan Tuhan. Jika Roh Tuhan tidak bekerja, tidak ada yang dapat melakukan pekerjaan-Nya. Kedua, sebelum dibaptis, Dia hanyalah manusia yang sangat normal dan biasa, tidak ada bedanya dengan orang normal lainnya. Inilah salah satu aspek bahwa Tuhan yang berinkarnasi tidaklah supernatural. Tuhan yang berinkarnasi tidak berlawanan dengan pengaturan Roh Tuhan. Dia bekerja dengan cara yang teratur dan sangat biasa. Baru setelah pembaptisan-Nya, pekerjaan-Nya memiliki otoritas dan kuasa. Dengan kata lain, sekalipun Dia Tuhan yang berinkarnasi, Dia tidak melakukan tindakan supernatural, dan bertumbuh seperti orang normal lainnya. Jika Yesus sudah mengetahui identitas-Nya sendiri, sudah melakukan pekerjaan besar di seluruh negeri sebelum pembaptisan-Nya, dan sudah berbeda dengan orang normal lainnya, menunjukkan bahwa diri-Nya sangat luar biasa, maka bukan hanya tidak mungkin bagi Yohanes untuk melakukan pekerjaannya, tetapi juga tidak mungkin bagi Tuhan untuk memulai tahap pekerjaan-Nya yang berikutnya. Jika demikian halnya, ini akan membuktikan bahwa ada yang tidak beres dengan apa yang dilakukan Tuhan, dan bagi manusia, akan tampak seolah Roh Tuhan dan daging Tuhan yang berinkarnasi tidak berasal dari sumber yang sama. Jadi, pekerjaan Yesus yang dicatat di Alkitab adalah pekerjaan yang dilakukan setelah Dia dibaptis, pekerjaan yang dilakukan dalam jangka waktu tiga tahun. Alkitab tidak mencatat apa yang Dia lakukan sebelum Dia dibaptis karena Dia tidak melakukan pekerjaan ini sebelum Dia dibaptis. Dia hanyalah manusia biasa, dan merepresentasikan manusia biasa. Sebelum Yesus memulai pelayanan-Nya, Dia tidak ada bedanya dengan orang biasa, dan orang lain tidak dapat melihat perbedaan dalam diri-Nya. Baru setelah mencapai usia 29 tahun, Yesus menyadari bahwa Dia datang untuk menyelesaikan suatu tahap pekerjaan Tuhan. Sebelumnya, Dia sendiri tidak mengetahuinya, sebab pekerjaan yang dilakukan Tuhan tidaklah supernatural. Saat Dia menghadiri pertemuan di rumah ibadat ketika berusia dua belas tahun, Maria mencari-Nya, dan Dia hanya mengucapkan satu kalimat, seperti semua anak kecil mana pun: "Ibu! Tidak tahukah engkau bahwa Aku harus menempatkan kehendak Bapa-Ku di atas segalanya?” Tentu saja, karena Dia dikandung dari Roh Kudus, tak dapatkah Dia sedikit khusus? Akan tetapi, kekhususan-Nya bukan berarti bahwa Dia supernatural, tetapi hanya berarti bahwa Dia lebih mengasihi Tuhan dibandingkan anak kecil mana pun. Meskipun dalam penampilan Dia seorang manusia, hakikat-Nya tetap khusus dan berbeda daripada orang-orang lainnya. Namun, baru setelah pembaptisanlah Dia betul-betul merasakan bahwa Roh Kudus bekerja di dalam diri-Nya, merasakan bahwa Dia adalah Tuhan itu sendiri. Baru setelah mencapai usia 33 tahun, Dia betul-betul menyadari bahwa Roh Kudus bermaksud untuk melakukan pekerjaan penyaliban lewat Dia. Pada usia 32 tahun, Dia sudah mengetahui sebagian kebenaran yang terdalam, seperti yang tertulis dalam Injil Matius: "Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Tuhan yang hidup!" … Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Dia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." Dia tidak mengetahui sebelumnya pekerjaan apa yang akan dilakukan-Nya, tetapi mengetahuinya pada waktu yang ditentukan. Dia tidak mengetahui segalanya pada waktu Dia dilahirkan. Roh Kudus berkerja secara bertahap dalam diri-Nya, dan ada proses dalam pekerjaan itu. Jika Dia telah mengetahui sejak semula bahwa Dia itu Tuhan, dan Kristus, dan Anak manusia yang berinkarnasi, bahwa Dia akan menyelesaikan pekerjaan penyaliban, mengapa Dia tidak mengerjakannya sebelumnya? Mengapa baru setelah memberi tahu murid-murid-Nya mengenai pelayanan-Nya Yesus merasa sedih, dan berdoa sungguh-sungguh untuk hal ini? Mengapa Yohanes membuka jalan bagi-Nya dan membaptis-Nya sebelum Dia memahami banyak hal yang belum dipahami-Nya? Di sini terbukti bahwa inilah pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi dalam daging. Jadi, untuk Dia dapat memahami, dan menyelesaikan, ada proses, sebab Dia adalah daging inkarnasi Tuhan, yang pekerjaan-Nya berbeda dengan pekerjaan yang dilakukan langsung oleh Roh.
Setiap tahap pekerjaan Tuhan mengikuti satu alur yang sama. Jadi, dalam rencana pengelolaan enam ribu tahun Tuhan, setiap tahap langsung diikuti oleh tahap berikutnya, dari penciptaan dunia sampai sekarang ini. Jika tak ada seorang pun yang membuka jalan, tidak ada pula yang akan mengikutinya, karena ada orang-orang yang mengikuti, berarti ada orang-orang yang membuka jalan. Dengan cara inilah pekerjaan diteruskan tahap demi tahap. Satu tahap mengikuti tahap yang lain, dan tanpa ada orang yang membuka jalan, tidaklah mungkin untuk memulai pekerjaan ini, dan Tuhan tidak akan memiliki sarana untuk melanjutkan pekerjaan-Nya. Tidak ada tahap yang saling bertentangan, setiap tahap mengikuti tahap yang lain dalam urutan yang membentuk suatu aliran. Semua ini dilakukan oleh Roh yang sama. Akan tetapi, terlepas dari apakah seseorang membuka jalan, atau melanjutkan pekerjaan orang lain, hal ini tidak menentukan identitas mereka. Bukankah benar demikian? Yohanes membuka jalan, dan Yesus melanjutkan pekerjaannya, apakah hal ini membuktikan bahwa identitas Yesus lebih rendah daripada identitas Yohanes? Yahweh melakukan pekerjaan-Nya sebelum Yesus, dapatkah engkau katakan bahwa Yahweh lebih besar daripada Yesus? Entah mereka membuka jalan atau melanjutkan pekerjaan orang lain tidaklah penting. Hal yang terpenting adalah hakikat pekerjaan mereka, dan identitas yang direpresentasikannya. Bukankah benar demikian? Karena Tuhan bermaksud untuk bekerja di antara manusia, Dia harus membangkitkan orang-orang yang dapat membuka jalan. Ketika Yohanes baru mulai berkhotbah, ia berkata, "Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Bertobatlah, sebab kerajaan surga sudah dekat!" Ia berkata demikian sejak awal, dan mengapa ia dapat mengatakan kata-kata ini? Dilihat dari urutan perkataan ini diucapkan, Yohaneslah yang pertama mengatakan Injil kerajaan surga, baru Yesus kemudian mengucapkannya. Menurut gagasan manusia, Yohaneslah yang membuka jalan yang baru, dan tentu saja Yohanes lebih besar daripada Yesus. Akan tetapi, Yohanes tidak mengatakan bahwa dia adalah Kristus, dan Tuhan tidak memberi kesaksian tentang dia sebagai Anak terkasih Tuhan, tetapi Tuhan hanya memakainya untuk membuka jalan dan mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Ia membuka jalan bagi Yesus, tetapi tidak dapat bekerja atas nama Yesus. Semua pekerjaan manusia juga dipelihara oleh Roh Kudus.
Pada zaman Perjanjian Lama, Yahweh-lah yang menuntun jalan, dan pekerjaan Yahweh merepresentasikan keseluruhan zaman Perjanjian Lama, dan seluruh pekerjaan yang dilakukan di Israel. Musa sekadar menegakkan pekerjaan ini di bumi, dan jerih payahnya dihitung sebagai kerja sama yang diberikan manusia. Pada waktu itu, Yahweh-lah yang berbicara, dan Dia-lah yang memanggil Musa, dan membangkitkan Musa di antara umat Israel, dan membuat Musa memimpin mereka di padang gurun menuju ke Kanaan. Pekerjaan ini bukanlah pekerjaan Musa sendiri, melainkan pekerjaan yang diarahkan langsung oleh Yahweh sendiri, dan karena itu Musa tidak dapat disebut Tuhan. Musa juga menurunkan hukum Taurat, tetapi hukum Taurat ini ditetapkan langsung oleh Yahweh. Yahweh-lah yang membuat hukum itu diucapkan oleh Musa. Yesus juga membuat perintah-perintah, dan menghapuskan hukum Taurat Perjanjian Lama dan menetapkan perintah-perintah untuk zaman yang baru. Lalu, mengapa Yesus itu adalah Tuhan itu sendiri? Sebab kedua hal ini bukan hal yang sama. Pada waktu itu, pekerjaan yang dilakukan Musa tidak merepresentasikan zaman itu, ataupun membuka jalan yang baru. Musa maju dengan arahan Yahweh, dan Ia hanya orang yang dipakai Tuhan. Saat Yesus datang, Yohanes melakukan tahap pekerjaan membuka jalan, dan sudah mulai menyebarkan Injil kerajaan surga (Roh Kudus-lah yang memulai pekerjaan ini). Saat Yesus menampakkan diri, Dia secara langsung melakukan pekerjaan-Nya sendiri, tetapi ada perbedaan besar antara pekerjaan-Nya dan pekerjaan serta ucapan Musa. Yesaya juga mengucapkan banyak nubuat, tetapi mengapa ia bukan Tuhan itu sendiri? Yesus tidak terlalu banyak bernubuat, tetapi mengapa Dia itu Tuhan itu sendiri? Tidak ada seorang pun yang berani mengatakan bahwa pekerjaan Yesus pada waktu itu semuanya berasal dari Roh Kudus, mereka juga tidak berani mengatakan bahwa semua itu berasal dari kehendak manusia, atau sepenuhnya pekerjaan Tuhan itu sendiri. Manusia sama sekali tidak dapat menelaah perkara-perkara semacam itu. Dapat dikatakan bahwa Yesaya melakukan pekerjaan tersebut, dan mengucapkan nubuat-nubuat tersebut, dan semua itu berasal dari Roh Kudus. Semua itu tidak berasal langsung dari Yesaya sendiri, melainkan penyingkapan dari Yahweh. Yesus tidak melakukan banyak pekerjaan, dan tidak mengucapkan banyak perkataan, tidak pula Dia mengucapkan banyak nubuat. Bagi manusia, khotbah-Nya tidak tampak terlalu mulia, namun Dia itu Tuhan itu sendiri, dan hal ini tidak dapat terselami oleh manusia. Tidak seorang pun pernah percaya kepada Yohanes, atau Yesaya, atau Daud, dan tak seorang pun pernah menyebut mereka Tuhan, atau Daud adalah Tuhan, atau Yohanes adalah Tuhan. Tak seorang pun pernah berkata seperti itu, dan hanya Yesus yang pernah disebut Kristus. Penggolongan ini dibuat berdasarkan kesaksian Tuhan, pekerjaan yang dilakukan-Nya, dan pelayanan yang dilaksanakan-Nya. Adapun orang-orang besar dalam Alkitab—Abraham, Daud, Yosua, Daniel, Yesaya, Yohanes, dan Yesus—melalui pekerjaan yang mereka lakukan, engkau dapat menilai siapa yang adalah Tuhan itu sendiri, dan golongan orang mana yang nabi, dan siapa yang rasul. Siapa yang dipakai Tuhan, dan siapa Tuhan itu sendiri, dibedakan dan ditentukan oleh hakikat dan jenis pekerjaan yang mereka lakukan. Jika engkau tidak dapat membedakannya, hal ini membuktikan bahwa engkau tidak mengerti arti percaya kepada Tuhan. Yesus adalah Tuhan karena Dia mengucapkan begitu banyak perkataan dan melakukan begitu banyak pekerjaan, terutama Dia melakukan banyak mukjizat. Begitu pula Yohanes, ia juga melakukan banyak pekerjaan dan mengucapkan banyak perkataan, sama halnya dengan Musa. Lalu, mengapa mereka tidak disebut Tuhan? Adam diciptakan langsung oleh Tuhan. Mengapa ia tidak disebut Tuhan, sebaliknya hanya disebut ciptaan? Jika ada orang mengatakan kepadamu, "Saat ini, Tuhan sudah mengerjakan begitu banyak pekerjaan, dan mengucapkan begitu banyak perkataan. Dia adalah Tuhan itu sendiri. Jadi, karena Musa mengucapkan begitu banyak perkataan, pasti Musa juga Tuhan itu sendiri!" Engkau harus kembali bertanya kepadanya, "Pada waktu itu, mengapa Tuhan memberi kesaksian tentang Yesus, dan bukan tentang Yohanes, sebagai Tuhan itu sendiri? Bukankah Yohanes datang sebelum Yesus? Pekerjaan mana yang lebih besar, pekerjaan Yohanes atau Yesus? Bagi manusia, Yohanes tampaknya lebih besar daripada Yesus, tetapi mengapa Roh Kudus memberi kesaksian tentang Yesus, dan bukan tentang Yohanes?" Hal yang sama terjadi saat ini! Pada mulanya, ketika Musa memimpin bangsa Israel, Yahweh berbicara kepadanya dari tengah-tengah awan. Musa tidak berbicara langsung, melainkan diarahkan langsung oleh Yahweh. Inilah pekerjaan pada Israel dalam Perjanjian Lama. Di dalam Musa tidak ada Roh, atau wujud Tuhan. Ia tidak dapat melakukan pekerjaan itu, jadi ada perbedaan besar antara pekerjaan yang dilakukan Musa dan pekerjaan Yesus. Hal itu karena pekerjaan yang mereka lakukan memang berbeda! Apakah seseorang itu dipakai Tuhan, atau seorang nabi, atau rasul, atau Tuhan sendiri, itu dapat dilihat dari sifat pekerjaannya, dan ini akan mengakhiri segala keraguanmu. Di dalam Alkitab dikatakan bahwa hanya Anak Domba yang dapat membuka ketujuh meterai. Selama berabad-abad, sudah banyak penafsir kitab suci di antara tokoh-tokoh besar itu. Lalu, dapatkah engkau mengatakan bahwa mereka semua itu Anak Domba? Dapatkah engkau mengatakan bahwa semua penjelasan mereka berasal dari Tuhan? Mereka sekadar penafsir. Mereka tidak memiliki identitas Anak Domba. Bagaimana mungkin mereka layak membuka ketujuh meterai? Memang benar bahwa "Hanya Anak Domba yang dapat membuka ketujuh meterai," tetapi Dia datang bukan hanya untuk membuka ketujuh meterai. Pekerjaan itu bukanlah sesuatu yang harus dilakukan, tetapi tetap dilakukan. Dia memahami dengan jelas pekerjaan-Nya sendiri. Apakah perlu bagi-Nya menghabiskan banyak waktu untuk menafsirkan kitab suci? Haruskah "zaman Anak Domba menafsirkan kitab suci" ditambahkan ke dalam pekerjaan enam ribu tahun? Dia datang untuk melakukan pekerjaan yang baru, tetapi Dia juga memberikan sedikit penyingkapan mengenai pekerjaan di masa yang lampau, membuat orang memahami kebenaran dalam pekerjaan enam ribu tahun. Tidak perlu menjelaskan begitu banyak perikop dalam Alkitab. Pekerjaan zaman sekarang inilah kuncinya, itulah yang penting. Engkau harus tahu bahwa Tuhan bukan datang terutama untuk membuka ketujuh meterai, melainkan untuk melakukan pekerjaan penyelamatan.
Engkau hanya tahu bahwa Yesus akan turun ke bumi pada akhir zaman, tetapi bagaimana tepatnya Dia akan turun? Orang berdosa sepertimu, yang baru saja ditebus, yang belum diubahkan, atau disempurnakan Tuhan, mungkinkah engkau berkenan di hati Tuhan? Bagimu, engkau yang masih berada dalam diri manusia yang lama, memang benar bahwa engkau diselamatkan oleh Yesus, dan engkau tidak terhitung sebagai orang berdosa karena penyelamatan Tuhan, tetapi hal ini tidak berarti bahwa engkau tidak berdosa, dan tidak najis. Bagaimana mungkin engkau bisa kudus jika engkau belum diubahkan? Di dalam dirimu, engkau dipenuhi dengan kenajisan, egois dan kasar, tetapi engkau masih berharap untuk dapat turun bersama Yesus—enak sekali kau! Engkau melewatkan satu tahap dalam kepercayaanmu kepada Tuhan: engkau baru hanya ditebus, tetapi belum diubahkan. Agar engkau dapat berkenan di hati Tuhan, Tuhan harus langsung melakukan pekerjaan pengubahan dan pembersihan terhadapmu. Jika engkau hanya ditebus, engkau tidak akan dapat mencapai kekudusan. Dengan begini, engkau tidak akan layak mendapat bagian dalam berkat-berkat Tuhan yang baik, sebab engkau melewatkan satu tahap dalam pekerjaan Tuhan dalam mengelola manusia, yaitu tahap kunci berupa pengubahan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, engkau, seorang berdosa yang baru ditebus saja, tidak dapat langsung menerima warisan Tuhan.
Tanpa dimulainya tahap pekerjaan yang baru ini, siapakah yang tahu akan sampai sejauh mana perbuatanmu, wahai para penginjil, pengkhotbah, penafsir, dan orang-orang yang disebut tokoh rohani besar! Tanpa dimulainya tahap pekerjaan yang baru ini, segala perkataanmu sudah usang. Perkataan itu entah soal naik ke atas takhta, atau mempersiapkan tingkat pertumbuhan untuk menjadi raja; entah menyangkal diri atau menundukkan tubuh seseorang; entah bersabar atau memetik pelajaran dari segala sesuatu; entah kerendahan hati atau kasih. Bukankah ini semua sekadar menyanyikan lagu lama? Hanya perkara menyebut hal yang sama dengan nama yang berbeda! Entah masalah menudungi kepala seseorang atau memecah-mecah roti, atau menumpangkan tangan dan berdoa, dan menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan. Apakah ada pekerjaan yang baru? Apakah mungkin ada peluang untuk perkembangan? Jika engkau terus mengikuti jalan ini, engkau akan mengikuti ajaran dengan membabi buta, atau mematuhi berdasarkan kesepakatan saja. Engkau semua menganggap pekerjaanmu begitu mulia, tetapi tidakkah engkau tahu bahwa itu semua sudah berlalu dan diajarkan oleh "orang-orang tua" dari zaman purbakala? Bukankah segala yang engkau semua katakan dan lakukan sekadar kata-kata terakhir orang-orang tua itu? Bukankah perkataan itu amanat orang-orang tua itu sebelum mereka meninggal? Apakah engkau semua pikir tindakanmu melampaui tindakan para rasul dan nabi generasi-generasi sebelumnya, dan bahkan melampaui segala sesuatu? Awal tahap pekerjaan ini telah mengakhiri pemujaanmu akan pekerjaan Witness Lee yang berupaya menjadi raja dan naik ke takhta, dan menghentikan kecongkakkan dan gertakanmu, supaya engkau semua tidak dapat ikut campur dalam tahap pekerjaan ini. Tanpa tahap pekerjaan ini, engkau semua akan makin tenggelam jauh lebih dalam ke dalam keadaan yang mungkin mengalami penebusan. Terlalu banyak yang usang di antara engkau semua! Untungnya, pekerjaan saat ini telah membawamu kembali. Jika tidak, siapa yang dapat mengira ke arah mana engkau semua akan pergi! Karena Tuhan itu Tuhan yang selalu baru dan tak pernah usang, mengapa engkau tidak mencari perkara-perkara yang baru? Mengapa engkau selalu berpegang pada perkara-perkara yang lama? Oleh karena itu, memahami pekerjaan Roh Kudus saat ini sangatlah penting!
Catatan kaki:
[a] Teks asli tidak menyertakan "pemahaman."
[b] Teks asli tidak menyertakan "berjalan."
[c] Teks asli tidak menyertakan "pengujian."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar