Tuhan yang Mahakuasa adalah kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Domba-domba Tuhan mendengar suara Tuhan. Selama Anda membaca firman Tuhan yang Mahakuasa, Anda akan melihat Tuhan muncul! Kami menyambut semua pencari kebenaran untuk datang dan melihat.

菜單

Nubuat-nubuat Akhir Zaman Telah Digenapi: Cara Menyambut Kedatangan Tuhan yang Kedua Kali

Bencana sering terjadi dan nubuat akhir zaman telah terpenuhi. Bagaimana kita dapat menyambut kedatangan Tuhan? Silakan baca artikelnya sekarang dan temukan jawabannya.




Sabtu, 06 Juli 2019

7. Mengapa dikatakan bahwa kedua inkarnasi Tuhan melengkapi pentingnya inkarnasi tersebut?

I. Kita Harus Menjadi Saksi untuk Aspek Kebenaran Mengenai Inkarnasi Tuhan

7. Mengapa dikatakan bahwa kedua inkarnasi Tuhan melengkapi pentingnya inkarnasi tersebut?
Ayat Alkitab untuk Referensi:
"Pada awalnya adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Tuhan, dan Firman itu adalah Tuhan, dan Firman menjadi daging" (Yohanes 1:1).
Firman Tuhan yang Relevan:
Inkarnasi pertama adalah untuk menebus manusia dari dosa melalui daging Yesus, yang artinya Dia menyelamatkan manusia dari salib. Namun watak Iblis yang rusak tetap ada dalam diri manusia. Inkarnasi kedua tidak lagi berfungsi sebagai korban penghapus dosa, melainkan bertujuan untuk sepenuhnya menyelamatkan mereka yang telah ditebus dari dosa. Ini dilakukan agar orang-orang yang telah diampuni dapat dibebaskan dari dosa-dosa mereka dan ditahirkan sepenuhnya, serta mengalami perubahan dalam watak mereka, sehingga dengan demikian mereka terlepas dari pengaruh kegelapan si Iblis dan kembali ke hadapan takhta Tuhan. Hanya dengan cara ini-lah manusia dapat sepenuhnya disucikan. Tuhan memulai pekerjaan penyelamatan di Zaman Kasih Karunia setelah Zaman Hukum Taurat berakhir. Berlanjut hingga akhir zaman, dimana melalui pekerjaan penghakiman dan hajaran-Nya atas manusia karena pemberontakan mereka, Tuhan akan sepenuhnya menyucikan umat manusia. Baru setelah itu Tuhan akan menyimpulkan pekerjaan penyelamatan dan memasuki hari perhentian-Nya. Oleh karena itu, dalam tiga tahap pekerjaan, hanya dua kali Tuhan sendiri menjadi daging untuk melakukan pekerjaan-Nya di antara manusia. Itu dikarenakan hanya satu dari ketiga tahap pekerjaan yang bertujuan untuk memimpin manusia dalam kehidupan mereka, sementara dua tahap lainnya adalah pekerjaan penyelamatan. Hanya jika Tuhan menjadi manusia, Dia dapat hidup berdampingan dengan manusia, mengalami penderitaan dunia dan hidup dalam daging biasa. Hanya dengan cara inilah Dia dapat menyediakan bagi manusia ciptaan-Nya dengan firman-Nya yang praktis yang mereka butuhkan. Manusia menerima keselamatan penuh dari Tuhan karena Tuhan yang berinkarnasi, bukan langsung menerimanya melalui doa-doa yang mereka naikkan ke surga. Karena manusia itu daging; mereka tidak mampu melihat Roh Tuhan, apalagi mendekati-Nya. Manusia hanya dapat berhubungan dengan Tuhan yang berinkarnasi dalam daging. Hanya melalui Dia, manusia dapat memahami seluruh firman dan kebenaran, serta menerima keselamatan penuh. Inkarnasi kedua memadai untuk menyingkirkan dosa manusia dan sepenuhnya menyucikan manusia. Oleh karena itu, inkarnasi kedua akan mengakhiri semua pekerjaan Tuhan dalam daging dan melengkapi makna inkarnasi Tuhan.
dari "Misteri Inkarnasi (4)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Tatkala Yesus melakukan pekerjaan-Nya, pengetahuan manusia tentang Dia masih samar dan tidak jelas. Manusia selalu percaya bahwa Dia adalah anak Daud dan memproklamirkan-Nya sebagai nabi besar dan Tuhan yang penuh belas kasih yang menebus dosa manusia. Ada orang yang karena imannya, disembuhkan hanya dengan menyentuh ujung jubah-Nya; orang buta dapat melihat, bahkan orang mati hidup kembali. Namun, manusia tidak dapat menemukan watak Iblis yang jahat yang sudah berurat-akar di dalam dirinya dan tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana mengenyahkan watak tersebut. Manusia menerima banyak kasih karunia, seperti kedamaian dan kesenangan daging, berkat bagi seluruh keluarga karena iman satu orang, kesembuhan atas penyakit, dan lain sebagainya. Sisanya adalah perbuatan baik manusia dan penampilan saleh mereka; jika manusia bisa hidup berdasarkan hal-hal itu, ia dianggap orang percaya yang baik. Hanya orang-orang percaya semacam itu yang dapat masuk ke surga setelah meninggal, yang artinya mereka telah diselamatkan. Namun, semasa hidup, mereka sama sekali tidak mengerti jalan kehidupan. Mereka sekadar melakukan dosa dan mengakui dosa, terus begitu dalam siklus yang terus menerus berputar tanpa jalan menuju watak yang diubahkan; seperti itulah keadaan manusia di Zaman Kasih Karunia. Apakah manusia sudah menerima keselamatan yang lengkap? Tidak! Karena itu, setelah tahap itu selesai, masih ada pekerjaan penghakiman dan penghajaran. Tahap ini akan menyucikan manusia melalui firman sehingga manusia akan memiliki jalan untuk mereka ikuti. Tahap ini tidak akan berbuah atau bermakna jika dilanjutkan dengan pengusiran roh-roh jahat, karena sifat manusia yang berdosa tidak bisa diusir dan manusia hanya akan sekadar berhenti pada pengampunan dosa mereka. Melalui korban penghapus dosa, manusia telah diampuni dosa-dosanya, karena pekerjaan penyaliban telah berakhir dan Tuhan telah mengalahkan Iblis. Namun, watak manusia yang rusak tetap ada dalam dirinya dan manusia masih tetap dapat berbuat dosa dan melawan Tuhan; Tuhan belum mendapatkan umat manusia. Itulah mengapa pada tahap pekerjaan ini, Tuhan memakai firman-Nya untuk menyingkapkan watak manusia yang rusak dan meminta dia untuk menjalani hidup menurut jalan yang benar. Tahap ini lebih bermakna dan lebih berbuah dibandingkan tahap sebelumnya, karena sekarang firman-lah yang secara langsung membekali hidup manusia dan memampukan watak manusia untuk sepenuhnya diperbarui. Ini adalah tahap pekerjaan yang lebih menyeluruh. Oleh karena itu, inkarnasi pada akhir zaman telah menyempurnakan arti penting dari inkarnasi Tuhan dan sepenuhnya menggenapi rencana pengelolaan Tuhan bagi keselamatan manusia.
dari "Misteri Inkarnasi (4)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Inkarnasi Tuhan yang pertama tidak menyelesaikan pekerjaan inkarnasi. Ia hanya menyelesaikan langkah pertama dari pekerjaan yang perlu Tuhan lakukan dalam daging. Jadi, untuk menyelesaikan pekerjaan inkarnasi, Tuhan telah kembali lagi menjadi daging sekali lagi, menjalani semua kenormalan dan kenyataan daging, yaitu menjadikan Firman Tuhan terwujud dalam daging yang sepenuhnya normal dan biasa, dan dengan demikian menyelesaikan pekerjaan yang belum Ia selesaikan dalam daging. Daging inkarnasi yang kedua serupa dengan yang pertama secara hakikat, namun jauh lebih nyata, jauh lebih normal daripada yang pertama. Sebagai konsekuensinya, penderitaan yang ditanggung oleh daging inkarnasi yang kedua lebih besar daripada yang pertama, tetapi penderitaan ini adalah akibat dari pelayanan-Nya dalam daging, yang berbeda dari penderitaan manusia yang rusak. Penderitaan juga berasal dari kenormalan dan kenyataan dari daging-Nya. Karena Ia melakukan pelayanan-Nya dalam daging yang benar-benar normal dan nyata, daging itu harus menanggung banyak kesukaran. Semakin normal dan nyata daging ini, semakin banyak Ia akan menderita dalam melakukan pelayanan-Nya. Tuhan bekerja dalam daging yang sangat biasa, daging yang sama sekali tidak supernatural. Karena daging-Nya itu normal dan harus memikul juga pekerjaan menyelamatkan manusia, Ia menderita dalam ukuran yang jauh lebih besar daripada yang ditanggung oleh daging yang supernatural─semua penderitaan ini berasal dari kenyataan dan kenormalan daging-Nya. Dari penderitaan yang telah dialami oleh kedua daging inkarnasi ketika melakukan pelayanan Mereka, manusia dapat melihat hakikat dari daging inkarnasi. Semakin normal daging, semakin besar kesukaran yang harus Ia tanggung ketika melakukan pekerjaan. Semakin nyata daging yang melakukan pekerjaan, semakin keras gagasan yang orang miliki, dan semakin besar bahaya yang akan menimpa-Nya. Namun, semakin nyata daging, dan semakin daging memiliki kebutuhan dan nalar lengkap seorang manusia normal, semakin mampu Dia melakukan pekerjaan Tuhan dalam daging. Daging Yesus-lah yang dipakukan di kayu salib. Daging-Nya-lah yang Ia korbankan sebagai korban penghapus dosa. Melalui daging dengan kemanusiaan yang normal-lah Ia mengalahkan Iblis dan sepenuhnya menyelamatkan manusia dari salib. Dan, sebagai daging sepenuhnya, inkarnasi Tuhan yang kedua melakukan pekerjaan penaklukan dan mengalahkan Iblis. Hanya daging yang sepenuhnya normal dan nyata yang dapat melakukan pekerjaan penaklukan secara menyeluruh serta menghasilkan kesaksian yang kuat. Artinya, pekerjaan[a] menaklukkan manusia dijadikan efektif melalui kenyataan dan kenormalan Tuhan dalam daging, bukan melalui mukjizat dan penyingkapan yang supernatural. Pelayanan Tuhan yang berinkarnasi ini adalah berfirman, dan melaluinya, Ia menaklukkan dan menyempurnakan manusia. Dengan kata lain, pekerjaan Roh diwujudkan dalam daging, tugas daging adalah berfirman dan dengan demikian menaklukkan, menyatakan, menyempurnakan, dan menghapuskan manusia sepenuhnya. Jadi, melalui pekerjaan penaklukanlah pekerjaan Tuhan dalam daging akan diselesaikan sepenuhnya. Pekerjaan awal penebusan hanyalah permulaan dari pekerjaan inkarnasi. Daging yang melakukan pekerjaan penaklukan akan menyelesaikan seluruh pekerjaan inkarnasi. Secara gender, yang seorang adalah laki-laki dan yang lain adalah perempuan. Dalam hal ini, makna inkarnasi Tuhan telah lengkap. Ini menghalau gagasan manusia yang salah tentang Tuhan: Tuhan dapat menjadi laki-laki dan perempuan, dan Tuhan yang berinkarnasi pada hakikatnya tidak bergender. Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan, dan Ia tidak membedakan antara jenis kelamin. Pada tahap pekerjaan ini, Tuhan tidak melakukan tanda-tanda dan mukjizat, sehingga pekerjaan akan mencapai hasil dengan menggunakan sarana firman. Selain itu, kali ini pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi bukanlah untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh jahat, tetapi untuk menaklukkan manusia dengan cara berfirman, bisa dikatakan kemampuan asli daging inkarnasi Tuhan adalah mengucapkan firman dan menaklukkan manusia, bukan menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh jahat. Pekerjaan-Nya dalam kemanusiaan-Nya yang normal bukan untuk melakukan mukjizat, bukan untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh jahat, tetapi untuk berfirman, dan dengan demikian, bagi orang-orang, daging inkarnasi yang kedua tampak jauh lebih normal daripada yang pertama. Orang melihat bahwa inkarnasi Tuhan bukan dusta. Namun, inkarnasi Tuhan ini berbeda dari Yesus yang berinkarnasi, dan meskipun Mereka keduanya adalah Tuhan yang berinkarnasi, Mereka tidak sepenuhnya sama. Yesus memiliki kemanusiaan yang normal, kemanusiaan biasa, tetapi Ia disertai dengan banyak tanda dan mukjizat. Dalam inkarnasi Tuhan ini, mata manusia tidak akan menyaksikan tanda-tanda atau mukjizat, penyembuhan orang sakit, pengusiran setan, berjalan di atas air, ataupun puasa selama empat puluh hari … Ia tidak melakukan pekerjaan yang sama dengan yang Yesus lakukan, bukan karena daging-Nya secara hakikat berbeda dengan daging Yesus, tetapi karena pelayanan-Nya bukanlah untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh jahat. Ia tidak meruntuhkan pekerjaan-Nya sendiri, tidak mengganggu pekerjaan-Nya sendiri. Karena Ia menaklukkan manusia melalui firman-Nya yang nyata, tidak perlu menundukkannya dengan mukjizat, dan dengan demikian, tahap ini adalah untuk menyelesaikan pekerjaan inkarnasi. Inkarnasi Tuhan yang engkau lihat di masa sekarang adalah daging sepenuhnya, dan tidak ada yang supernatural mengenai diri-Nya. Ia bisa sakit seperti orang lain, membutuhkan makanan dan pakaian seperti orang lain, karena sepenuhnya daging. Jika kali ini, Tuhan yang berinkarnasi melakukan tanda-tanda dan mukjizat supernatural, jika Ia menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, atau dapat membunuh hanya dengan satu kata, bagaimana bisa pekerjaan penaklukan dilaksanakan? Bagaimana bisa pekerjaan itu disebarkan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi? Menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan adalah pekerjaan di Zaman Kasih Karunia, merupakan langkah pertama dalam pekerjaan penebusan, dan sekarang setelah Tuhan menyelamatkan manusia dari salib, Ia tidak lagi melakukan pekerjaan tersebut. Jika di akhir zaman, sosok "Tuhan" yang sama seperti Yesus muncul, sosok yang menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, dan disalibkan bagi manusia, maka "Tuhan" itu, yang meskipun identik dengan gambaran Tuhan di Alkitab dan mudah diterima oleh manusia, pada hakikatnya, bukanlah daging yang dikenakan oleh Roh Tuhan, melainkan oleh roh jahat. Karena prinsip pekerjaan Tuhan adalah tidak pernah mengulangi apa yang telah Ia selesaikan. Jadi, pekerjaan inkarnasi Tuhan yang kedua berbeda dari pekerjaan inkarnasi yang pertama. Di akhir zaman, Tuhan mewujudkan pekerjaan penaklukan dalam daging yang normal, yang biasa. Ia tidak menyembuhkan orang sakit, tidak akan disalibkan bagi manusia, tetapi hanya mengucapkan firman dalam daging, menaklukkan manusia dalam daging. Hanya daging seperti itu merupakan daging inkarnasi Tuhan. Hanya daging seperti itu yang dapat menyelesaikan pekerjaan Tuhan dalam daging.
dari "Hakikat Daging yang Didiami oleh Tuhan " dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Mengapa Aku katakan bahwa makna inkarnasi tidak diselesaikan dalam pekerjaan Yesus? Karena Firman tidak sepenuhnya menjadi daging. Apa yang Yesus lakukan hanyalah satu bagian dari pekerjaan Tuhan dalam daging. Ia hanya melakukan pekerjaan penebusan dan bukan pekerjaan untuk sepenuhnya mendapatkan manusia. Untuk alasan ini, Tuhan telah menjadi daging sekali lagi di akhir zaman. Tahap pekerjaan ini juga dilakukan dalam daging biasa, dilakukan oleh manusia yang benar-benar normal, yang kemanusiaannya sama sekali tidak transenden. Dengan kata lain, Tuhan telah menjadi manusia yang seutuhnya, menjadi seseorang yang identitasnya adalah Tuhan, seorang manusia yang utuh, daging yang utuh, yang melakukan pekerjaan. Di mata manusia, Ia hanyalah daging yang sama sekali tidak transenden, seseorang yang sangat biasa yang dapat berbicara bahasa surgawi, yang tidak menunjukkan tanda-tanda ajaib, tidak melakukan mukjizat, apalagi mengungkapkan kebenaran terdalam mengenai agama di ruang-ruang pertemuan besar. Pekerjaan dari daging inkarnasi kedua tampak bagi orang-orang sama sekali berbeda dengan yang pertama, sedemikian berbedanya sehingga keduanya tampak tidak memiliki kesamaan sama sekali, dan tidak ada apa pun dari pekerjaan pertama yang dapat terlihat saat ini. Meskipun pekerjaan dari daging inkarnasi yang kedua berbeda dengan yang pertama, hal itu tidak membuktikan bahwa sumber Mereka bukanlah satu dan sama. Apakah sumber Mereka sama tergantung pada sifat dari pekerjaan yang dilakukan oleh daging tersebut dan bukan pada kulit luar Mereka. Selama tiga tahap pekerjaan-Nya, Tuhan telah berinkarnasi dua kali dan kedua pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi meresmikan dimulainya zaman yang baru, mengantarkan dimulainya pekerjaan yang baru; inkarnasi saling melengkapi satu dengan yang lain. Tidaklah mungkin bagi mata manusia untuk mengetahui bahwa kedua daging sebenarnya berasal dari sumber yang sama. Tak perlu dikatakan, semua itu di luar kemampuan mata atau pikiran manusia. Tetapi secara hakikat, Mereka adalah sama, karena pekerjaan Mereka berasal dari Roh yang sama. Apakah kedua daging inkarnasi muncul dari sumber yang sama tidaklah dapat dinilai oleh zaman dan tempat di mana Mereka dilahirkan, atau oleh faktor-faktor lain semacam itu, tetapi oleh pekerjaan ilahi yang diungkapkan oleh Mereka. Daging inkarnasi kedua tidak melakukan apa pun dari pekerjaan Yesus, karena pekerjaan Tuhan tidak mematuhi aturan apa pun, tetapi setiap kali pekerjaan itu membukakan jalan yang baru. Daging inkarnasi yang kedua tidak bertujuan untuk memperdalam atau memantapkan kesan daging yang pertama dalam pikiran manusia, tetapi untuk melengkapi dan menyempurnakannya, untuk memperdalam pengetahuan manusia akan Tuhan, mematahkan segala aturan yang ada dalam hati orang, dan menghapuskan gambaran Tuhan yang keliru dalam hati mereka. Dapat dikatakan bahwa tidak ada satu tahap pun dari pekerjaan Tuhan itu sendiri yang dapat memberi kepada manusia pengetahuan yang lengkap tentang Dia. Masing-masing hanya memberi sebagian, bukan keseluruhan. Meskipun Tuhan telah menyatakan watak-Nya secara penuh, oleh karena terbatasnya kemampuan pemahaman manusia, pengetahuannya akan Tuhan masih tetap tidak lengkap. Tidak mungkin, dengan menggunakan bahasa manusia, menyampaikan keseluruhan watak Tuhan; bagaimana mungkin satu tahap dari pekerjaan-Nya bisa menyatakan tentang Tuhan sepenuhnya? Ia bekerja dalam daging dalam kemanusiaan normal-Nya, dan orang hanya dapat mengenal-Nya melalui ekspresi keilahian-Nya, bukan melalui kulit luar tubuh-Nya. Tuhan datang ke dalam daging demi memungkinkan manusia mengenal-Nya melalui pekerjaan-Nya yang beragam, dan kedua tahap pekerjaan-Nya itu tidak serupa. Hanya dengan cara inilah, manusia dapat memiliki pengetahuan yang penuh tentang pekerjaan Tuhan dalam daging, tidak terbatas pada satu segi saja.
dari "Hakikat Daging yang Didiami oleh Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Yesus mengerjakan suatu tahap pekerjaan yang hanya memenuhi substansi dari "Firman itu bersama-sama dengan Tuhan": Kebenaran Tuhan ada bersama dengan Dia, dan Roh Tuhan ada bersama manusia dan tidak dapat dipisahkan dari-Nya, yaitu, inkarnasi daging Tuhan ada bersama Roh Tuhan, yang merupakan bukti lebih besar bahwa inkarnasi Yesus adalah inkarnasi Tuhan yang pertama. Tahap pekerjaan ini menggenapi makna inti dari "Firman menjadi manusia," memberikan makna yang lebih dalam pada "Firman itu bersama dengan Tuhan, dan Firman itu adalah Tuhan," dan memungkinkan engkau agar yakin memercayai firman bahwa "pada mulanya adalah Firman." Artinya, pada saat penciptaan, Tuhan memiliki firman, firman-Nya ada bersama-sama dengan Dia dan tidak dapat dipisahkan dari-Nya. Zaman akhir bahkan semakin memperjelas kuasa dan otoritas firman-Nya, dan memungkinkan manusia untuk mengerti semua firman-Nya—mendengar seluruh firman-Nya. Demikianlah pekerjaan dari zaman akhir. … Sebab ini adalah karya inkarnasi kedua—dan terakhir kalinya Tuhan mengambil rupa manusia—yang sepenuhnya melengkapi makna inkarnasi, secara menyeluruh menyatakan seluruh pekerjaan Tuhan dalam rupa manusia, dan mengakhiri era keberadaan Tuhan dalam rupa manusia.
dari "Penerapan (4)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Di Zaman Kasih Karunia, Tuhan tidak melakukan pekerjaan firman, tetapi hanya menjelaskan penyaliban untuk menyelamatkan seluruh umat manusia. Alkitab hanya menjelaskan mengapa Yesus disalibkan, dan penderitaan yang Dia alami di kayu salib, dan bagaimana manusia harus disalibkan bagi Tuhan. Di zaman itu, semua pekerjaan yang dilakukan Tuhan berpusat pada penyaliban. Di Zaman Kerajaan, Tuhan yang berinkarnasi berfirman untuk menaklukkan semua yang percaya kepada-Nya. Inilah "Firman Menampakkan diri dalam rupa manusia." Tuhan telah datang di akhir zaman untuk melakukan firman ini, yaitu, Dia datang untuk menggenapi makna yang sebenarnya dari Firman Menampakkan diri dalam rupa manusia. Dia hanya menyampaikan firman, dan jarang menunjukkan fakta. Inilah hakikat dari penampakan firman dalam daging, dan ketika Tuhan yang berinkarnasi menyampaikan firman-Nya, inilah Firman Menampakkan diri dalam rupa manusia dan inilah firman yang menjadi daging. "Pada awalnya adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Tuhan, dan Firman itu adalah Tuhan, dan Firman itu menjadi daging." Ini (Firman Menampakkan diri dalam rupa manusia) adalah pekerjaan yang Tuhan akan selesaikan di akhir zaman dan inilah bab terakhir dari seluruh rencana pengelolaan-Nya, jadi Tuhan telah datang ke bumi dan menyatakan firman-Nya dalam daging. Sehingga yang terjadi hari ini, yang akan terjadi di masa depan, yang akan dikerjakan oleh Tuhan, tempat tujuan akhir manusia, mereka yang akan diselamatkan, mereka yang akan dimusnahkan, dan seterusnya—pekerjaan yang harus dicapai ini pada akhirnya sudah dinyatakan dengan jelas dan semua dalam rangka menggenapi makna sebenarnya dari firman yang menampakkan diri dalam daging. Perintah administratif dan undang-undang yang sebelumnya disampaikan, mereka yang akan dihancurkan, mereka yang akan masuk ke dalam tempat peristirahatan—semuanya harus digenapi. Inilah pekerjaan yang terutama dikerjakan oleh Tuhan yang berinkarnasi di akhir zaman. Dia membuat manusia mengerti bahwa tempat yang menjadi milik orang-orang yang sudah ditentukan sejak semula bersama Tuhan dan tempat yang menjadi milik mereka yang tidak ditentukan dari semula bersama Tuhan, bagaimana umat-Nya dan anak-anak-Nya akan dikelompokkan, apa yang akan terjadi pada Israel dan Mesir—di masa depan, semua firman itu akan digenapi. Tahap pekerjaan Tuhan dipercepat. Tuhan menggunakan firman untuk menyatakan kepada manusia apa yang harus dilakukan dalam setiap zaman, apa yang harus dilakukan Tuhan yang berinkarnasi di akhir zaman dan pelayanan yang harus dilakukan-Nya, dan semua firman ini disampaikan untuk menggenapi makna sebenarnya dari firman yang menampakkan diri dalam rupa manusia.
dari "Segala Sesuatu Terlaksana oleh Firman Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Tuhan telah datang ke dalam dunia terutama untuk menggenapi kenyataan "Firman menjadi daging," yang artinya, Dia telah datang supaya firman-Nya dapat disampaikan dari daging (tidak seperti pada zaman Musa dalam Perjanjian Lama, ketika Tuhan berbicara secara langsung dari langit). Setelah itu, setiap perkataan-Nya akan dipenuhi selama zaman Kerajaan Seribu Tahun, perkataan itu akan menjadi kenyataan yang terlihat di depan mata orang, dan orang akan melihatnya dengan mata mereka sendiri tanpa kesenjangan sedikit pun. Inilah makna tertinggi inkarnasi Tuhan. Artinya, pekerjaan Roh diselesaikan melalui daging, dan melalui firman. Inilah arti sesungguhnya "Firman menjadi daging" dan " Firman menyatakan diri dalam rupa daging." Hanya Tuhan yang dapat menyatakan kehendak Roh, dan hanya Tuhan dalam daging yang dapat berbicara atas nama Roh; firman Tuhan menjadi jelas melalui Tuhan yang berinkarnasi, dan semua orang dibimbing oleh firman tersebut. Tidak ada perkecualian, semua orang termasuk dalam lingkup ini. Hanya dari perkataan-perkataan ini, orang bisa mengerti; mereka yang tidak memperolehnya dengan cara ini sedang berangan-angan jika mereka mengira bisa mendapatkan perkataan-perkataan dari surga. Inilah otoritas yang ditunjukkan dalam daging Tuhan yang berinkarnasi: membuat semua orang menjadi percaya. Bahkan para ahli yang paling disegani dan para pendeta yang agamawi pun tidak dapat mengucapkan perkataan ini. Mereka semua harus tunduk di bawah firman, dan tidak ada yang bisa memulai awal yang baru. Tuhan akan menggunakan firman untuk menaklukkan alam semesta. Dia akan melakukan ini bukan melalui daging inkarnasi-Nya, tetapi melalui perkataan-perkataan dari mulut Tuhan yang menjadi daging untuk menaklukkan semua orang di seluruh alam semesta. Hanya inilah arti Firman menjadi daging, dan hanya inilah penampakan Firman dalam daging. Mungkin, bagi manusia, Tuhan seperti belum melakukan banyak pekerjaan—tetapi Tuhan hanya perlu mengucapkan firman-Nya agar orang benar-benar yakin, dan agar mereka merasa takjub. Tanpa adanya kenyataan, orang berteriak dan menjerit; dengan firman Tuhan, mereka terdiam. Tuhan pasti akan menggenapi kenyataan ini, karena inilah rencana Tuhan yang telah lama ditetapkan: menggenapi kenyataan kedatangan Firman di bumi.
dari "Kerajaan Seribu Tahun Telah Tiba" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Tuhan bukan hanya Roh Kudus, Roh itu, Roh yang tujuh kali lipat lebih kuat, Roh yang mencakup segalanya, tetapi juga seorang manusia, orang biasa, orang yang sangat biasa. Dia tidak hanya laki-laki, tetapi juga perempuan. Keduanya serupa dalam arti bahwa Mereka sama-sama terlahir dari manusia, dan berbeda dalam arti yang satu dikandung oleh Roh Kudus dan yang lainnya terlahir dari seorang manusia tetapi berasal langsung dari Roh. Mereka serupa dalam hal bahwa kedua rupa manusia yang berinkarnasi dari Tuhan itu melakukan pekerjaan Tuhan Bapa, dan berbeda dalam hal yang satu melakukan pekerjaan penebusan dan yang lainnya melakukan pekerjaan penaklukkan. Keduanya mewakili Tuhan Bapa, tetapi yang satu adalah Tuhan atas penebusan yang penuh dengan cinta kasih dan belas kasihan, dan yang lainnya adalah Tuhan kebenaran yang dipenuhi dengan murka dan penghakiman. Yang satu adalah Panglima Tertinggi yang memulai pekerjaan penebusan, dan yang lainnya adalah Tuhan yang benar yang menyelesaikan pekerjaan penaklukkan. Yang satu adalah Awal, yang lain adalah Akhir. Yang satu adalah manusia tanpa dosa, yang lain adalah manusia yang melengkapi penebusan, melanjutkan pekerjaan, dan tidak pernah berdosa. Keduanya adalah Roh yang sama, tetapi Mereka tinggal dalam daging yang berbeda dan dilahirkan di tempat yang berbeda. Dan Mereka dipisahkan selang beberapa ribu tahun. Namun semua pekerjaan Mereka saling melengkapi, tidak pernah bertentangan, dan dapat dibicarakan dalam pernyataan yang sama. Keduanya adalah manusia, tetapi yang satu adalah bayi laki-laki dan yang lainnya bayi perempuan.
dari "Bila Berbicara tentang Tuhan, Apakah Pemahamanmu?" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Apakah pada tahap ini Tuhan yang berinkarnasi mengalami kesukaran, atau melakukan pelayanan-Nya, Ia melakukannya untuk melengkapi makna dari inkarnasi, karena ini merupakan inkarnasi Tuhan yang terakhir. Tuhan hanya dapat berinkarnasi dua kali. Tidak ada yang ketiga. Inkarnasi yang pertama adalah laki-laki, inkarnasi yang kedua adalah perempuan, dan dengan demikian citra daging Tuhan pun lengkap dalam pikiran manusia. Selain itu, kedua inkarnasi telah menyelesaikan pekerjaan Tuhan dalam daging. Pertama kalinya Tuhan berinkarnasi, Ia memiliki kemanusiaan yang normal, untuk melengkapi makna inkarnasi. Kali ini pun Ia memiliki kemanusiaan yang normal, namun makna dari inkarnasi ini berbeda: Maknanya lebih dalam, dan pekerjaan-Nya pun memiliki makna penting yang lebih mendalam. Alasan Tuhan kembali menjadi daging adalah untuk melengkapi makna inkarnasi. Ketika Tuhan telah sepenuhnya mengakhiri tahap pekerjaan-Nya ini, seluruh makna inkarnasi, yaitu, pekerjaan Tuhan dalam daging, akan menjadi lengkap, dan tidak akan ada lagi pekerjaan yang dilakukan dalam daging. Artinya, mulai dari sekarang Tuhan tidak akan pernah lagi datang ke dalam daging untuk melakukan pekerjaan-Nya.
dari "Hakikat Daging yang Didiami oleh Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
(Perikop Firman Tuhan Pilihan)
Kedua Inkarnasi Melengkapi Makna Penting Inkarnasi
Setiap tahap pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan memiliki makna praktisnya sendiri. Saat itu, ketika Yesus datang, Ia adalah laki-laki, tetapi kali ini Ia adalah perempuan. Dari ini, engkau bisa melihat bahwa Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan demi pekerjaan-Nya, dan bagi-Nya tidak ada perbedaan gender. Ketika Roh-Nya datang, Ia dapat mengenakan jenis daging apa pun sekehendak-Nya dan daging tersebut dapat merepresentasikan diri-Nya. Entah laki-laki atau perempuan, daging itu dapat merepresentasikan Tuhan sejauh itu adalah daging inkarnasi-Nya. Jika Yesus menampakkan diri sebagai perempuan ketika Ia datang, dengan kata lain, jika seorang bayi perempuan, dan bukan bayi laki-laki, yang dikandung dari Roh Kudus, maka tahap pekerjaan itu akan sama saja diselesaikan. Jika kasusnya seperti demikian, maka pekerjaan di tahap sekarang akan diselesaikan oleh seorang laki-laki, tetapi pekerjaan itu sendiri akan sama saja diselesaikan. Pekerjaan yang dilakukan di setiap tahap sama-sama sangat penting. Tidak ada tahap pekerjaan yang diulangi, atau yang bertentangan satu dengan lainnya. Pada saat itu, Yesus dalam melakukan pekerjaan-Nya disebut "Putra tunggal," dan "Putra" menyiratkan gender laki-laki. Lalu, mengapa Putra tunggal tidak disebutkan di tahap ini? Ini karena persyaratan dari pekerjaan ini mengharuskan adanya perubahan dalam gender, yang berbeda dengan gender Yesus. Bagi Tuhan tidak ada perbedaan gender. Ia melakukan pekerjaan-Nya seperti yang Ia inginkan dan dalam melakukan pekerjaan-Nya, Ia tidak tunduk pada pembatasan apa pun, tetapi terutama bebas. Namun, setiap tahap pekerjaan memiliki makna praktisnya sendiri. Tuhan menjadi daging dua kali, dan tidak diragukan lagi bahwa inkarnasi-Nya di akhir zaman adalah untuk yang terakhir kalinya. Ia telah datang untuk mengungkapkan semua perbuatan-Nya. Jika di tahap ini Ia tidak menjadi daging agar secara pribadi melakukan pekerjaan untuk disaksikan manusia, manusia akan selamanya berpegang pada gagasan bahwa Tuhan itu hanya laki-laki, dan bukan perempuan. Sebelum ini, semua manusia percaya bahwa Tuhan hanya bisa laki-laki dan bahwa seorang perempuan tidak dapat disebut Tuhan, karena semua manusia menganggap laki-laki memiliki otoritas atas perempuan. Mereka percaya bahwa tidak ada perempuan yang dapat memegang otoritas, tetapi hanya laki-laki. Terlebih lagi, mereka bahkan mengatakan bahwa laki-laki adalah kepala atas perempuan dan perempuan harus menaati laki-laki dan tidak boleh mengunggulinya. Di masa lalu, ketika dikatakan bahwa laki-laki adalah kepala perempuan, ini ditujukan kepada Adam dan Hawa yang telah teperdaya oleh ular, dan bukan ditujukan kepada laki-laki dan perempuan yang diciptakan Yahweh pada mulanya. Tentu saja, seorang perempuan harus menaati dan mengasihi suaminya, sebagaimana suami harus belajar untuk memberi makan dan menyokong keluarganya. Ini adalah hukum dan ketetapan yang Yahweh tetapkan untuk ditaati umat manusia dalam kehidupan mereka di bumi. Yahweh berkata kepada perempuan itu, "Engkau akan berahi kepada suamimu, dan ia akan memerintah atasmu." Ia berkata demikian hanya agar umat manusia (yaitu, laki-laki dan perempuan) dapat menjalani kehidupan yang normal di bawah kekuasaan Yahweh, dan hanya agar kehidupan umat manusia memiliki sebuah struktur dan tidak melenceng dari tatanan yang semestinya. Oleh karena itulah, Yahweh membuat aturan yang tepat tentang bagaimana laki-laki dan perempuan seharusnya bertindak, tetapi ini hanya berkaitan dengan semua makhluk ciptaan yang hidup di bumi dan tidak ada kaitannya dengan daging inkarnasi Tuhan. Bagaimana mungkin Tuhan menjadi sama dengan ciptaan-Nya? Firman-Nya ditujukan hanya kepada umat manusia yang diciptakan-Nya. Agar umat manusia menjalani kehidupan yang normal, Ia menetapkan aturan untuk laki-laki dan perempuan. Pada mulanya, ketika Yahweh menciptakan umat manusia, Ia membuat dua jenis manusia, laki-laki dan perempuan; dan dengan demikian daging inkarnasi-Nya juga dibedakan menjadi laki-laki atau perempuan. Ia tidak memutuskan tentang pekerjaan-Nya berdasarkan firman yang Ia ucapkan kepada Adam dan Hawa. Dua kali Ia menjadi daging ditentukan sepenuhnya menurut pemikiran-Nya pada saat Ia pertama kali menciptakan umat manusia, artinya, Ia menyelesaikan pekerjaan dua inkarnasi-Nya berdasarkan pada laki-laki dan perempuan sebelum mereka dirusak. Jika manusia menggunakan firman yang diucapkan Yahweh kepada Adam dan Hawa yang telah teperdaya oleh ular dan menerapkan firman itu pada pekerjaan inkarnasi Tuhan, tidakkah Yesus juga harus mengasihi istri-Nya sebagaimana seharusnya? Jika demikian, akankah Tuhan tetap adalah Tuhan? Dan dengan demikian, akankah Ia tetap dapat menyelesaikan pekerjaan-Nya? Jika adalah salah bahwa daging inkarnasi Tuhan perempuan, bukankah kesalahan yang paling besar bagi Tuhan adalah telah menciptakan perempuan? Jika manusia masih percaya bahwa adalah keliru bagi Tuhan untuk berinkarnasi sebagai seorang perempuan, maka bukankah Yesus, yang tidak menikah dan karenanya tidak dapat mengasihi istri-Nya, adalah juga kekeliruan yang sama besarnya dengan inkarnasi di masa sekarang? Karena engkau menggunakan firman yang Yahweh ucapkan kepada Hawa untuk mengukur kebenaran inkarnasi Tuhan di masa sekarang, maka engkau harus menggunakan firman Yahweh kepada Adam untuk menilai Tuhan Yesus yang menjadi daging di Zaman Kasih Karunia. Bukankah keduanya sama? Karena engkau mengukur Tuhan Yesus menurut laki-laki yang belum teperdaya oleh ular, maka engkau tidak dapat menilai kebenaran inkarnasi di zaman sekarang menurut perempuan yang telah teperdaya oleh ular. Ini tentu tidak adil! Jika engkau membuat penilaian seperti ini, itu membuktikan bahwa engkau telah kehilangan akal sehatmu. Ketika Yahweh dua kali menjadi daging, gender dari daging-Nya terkait dengan laki-laki dan perempuan yang belum teperdaya oleh ular. Menurut laki-laki dan perempuan yang belum teperdaya oleh ularlah Ia dua kali menjadi daging. Jangan berpikir bahwa kelelakian Yesus sama seperti kelelakian Adam yang telah teperdaya oleh ular. Ia dan Adam sepenuhnya tidak terkait, dan keduanya adalah dua laki-laki dengan sifat yang berbeda. Tentunya tidak mungkin bahwa kelelakian Yesus membuktikan bahwa Ia hanyalah kepala atas semua perempuan dan bukan kepala atas semua laki-laki, bukan? Bukankah Ia adalah Raja atas semua orang Yahudi (termasuk laki-laki dan perempuan)? Ia adalah Tuhan itu sendiri, bukan hanya kepala atas perempuan tetapi kepala atas laki-laki juga. Ia adalah Tuhan atas semua makhluk dan kepala atas semua makhluk. Bagaimana mungkin engkau menentukan kelelakian Yesus sebagai simbol kepala atas perempuan? Apakah ini bukan penghujatan? Yesus adalah laki-laki yang tidak rusak. Ia adalah Tuhan. Ia adalah Kristus. Bagaimana mungkin Ia menjadi laki-laki seperti Adam yang telah rusak? Yesus adalah daging yang dikenakan oleh Roh Tuhan yang mahakudus. Bagaimana mungkin engkau mengatakan bahwa Ia adalah Tuhan yang memiliki kelelakian Adam? Jika demikian, bukankah semua pekerjaan Tuhan itu keliru? Apakah Yahweh bisa menyatukan ke dalam diri Yesus kelelakian Adam, yang telah teperdaya? Bukankah inkarnasi di masa sekarang merupakan contoh lain dari pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi, yang berbeda secara gender dengan Yesus namun yang seperti Dia secara sifat? Masih beranikah engkau mengatakan bahwa Tuhan yang berinkarnasi tidak mungkin perempuan karena perempuan adalah orang pertama yang teperdaya oleh ular? Masih beranikah engkau mengatakan bahwa karena perempuan adalah yang paling najis dan merupakan sumber kerusakan umat manusia, maka Tuhan tidak mungkin menjadi daging sebagai seorang perempuan? Beranikah engkau bersikukuh mengatakan bahwa "perempuan harus selalu menaati laki-laki dan tidak akan pernah memanifestasikan atau merepresentasikan Tuhan secara langsung?" Engkau tidak mengerti di masa lalu, tetapi dapatkah engkau sekarang terus saja menghujat pekerjaan Tuhan, terutama daging inkarnasi Tuhan? Jika engkau tidak mampu sepenuhnya memahami hal ini, paling baik engkau menjaga lidahmu, jika tidak kebodohan dan ketidaktahuanmu akan diungkapkan dan keburukanmu akan dibeberkan. Jangan berpikir engkau memahami segalanya. Aku katakan kepadamu bahwa semua yang telah engkau lihat dan alami tidak cukup bagimu untuk memahami bahkan seperseribu bagian saja dari rencana pengelolaan-Ku. Jadi mengapa engkau bertindak sedemikian sombongnya? Secuil bakat dan pengetahuan minimal yang engkau miliki tidak cukup untuk Yesus pakai bahkan dalam satu detik pun dari pekerjaan-Nya! Sebanyak apakah pengalamanmu sebenarnya? Apa yang telah engkau lihat, semua yang telah engkau dengar di sepanjang hidupmu, dan apa yang telah engkau bayangkan jauh lebih sedikit dibandingkan pekerjaan yang Aku lakukan sebentar saja! Engkau sebaiknya jangan suka mengecam dan mencari-cari kesalahan. Searogan apa pun dirimu, engkau hanya makhluk yang tidak lebih daripada seekor semut! Semua yang bisa engkau tahan dalam perutmu kurang dari apa yang dimiliki seekor semut di dalam tubuhnya! Jangan berpikir, hanya karena engkau telah memperoleh beberapa pengalaman dan senioritas, itu memberimu hak untuk menggerak-gerakkan tanganmu dengan pongah dan berbicara yang muluk-muluk. Bukankah pengalaman dan senioritasmu adalah hasil dari firman yang telah Kuucapkan? Apakah engkau menganggap bahwa engkau telah membeli semua itu melalui kerja keras dan usahamu sendiri? Sekarang ini, engkau melihat bahwa Aku telah menjadi daging, dan mengenai hal ini saja, engkau dipenuhi dengan konsep yang sedemikian kayanya dan telah mengumpulkan gagasan yang tak terhitung jumlahnya daripadanya. Jika bukan karena inkarnasi-Ku, bahkan seandainya engkau memiliki bakat yang luar biasa, engkau tidak akan memiliki begitu banyak konsep; dan bukankah dari konsep-konsep ini semua gagasanmu berasal? Jika Yesus tidak menjadi daging untuk pertama kalinya, apakah engkau bahkan akan mengetahui tentang inkarnasi? Bukankah karena inkarnasi yang pertama telah memberimu pengetahuan, sehingga engkau memiliki kelancangan untuk menilai inkarnasi yang kedua? Mengapa, alih-alih menjadi pengikut yang setia, engkau malah menjadikannya bahan penelitian? Ketika engkau telah masuk ke dalam aliran ini dan datang menghadap Tuhan yang berinkarnasi, apakah Ia akan mengizinkanmu untuk menjadikan ini sebagai bahan penelitianmu? Tidak apa-apa bagimu untuk mempelajari sejarah keluargamu sendiri, tetapi jika engkau mencoba untuk mempelajari "sejarah keluarga" Tuhan, apakah Tuhan zaman sekarang akan mengizinkanmu untuk melakukan penelitian semacam itu? Bukankah engkau buta? Bukankah yang engkau lakukan itu tercela?
Seandainya saja pekerjaan Yesus telah dilakukan tanpa dilengkapi dengan pekerjaan pada tahap akhir zaman ini, maka manusia akan selamanya berpegang pada gagasan bahwa hanya Yesus saja merupakan Putra tunggal Tuhan, artinya, bahwa Tuhan memiliki hanya satu putra dan bahwa siapa pun yang datang setelahnya dengan memakai nama lain tidak mungkin merupakan Putra tunggal Tuhan, apalagi Tuhan itu sendiri. Manusia memiliki gagasan bahwa siapa pun yang melayani sebagai korban penghapus dosa atau yang mengambil alih kekuasaan atas nama Tuhan dan menebus semua umat manusia, adalah Putra tunggal Tuhan. Ada beberapa yang percaya bahwa selama Ia yang datang adalah laki-laki, Ia bisa dianggap sebagai Putra Tunggal Tuhan dan perwakilan Tuhan, dan bahkan ada orang yang mengatakan bahwa Yesus adalah Putra Yahweh, Putra tunggal-Nya. Bukankah ini gagasan manusia yang sangat berlebihan? Jika tahap pekerjaan ini tidak dilakukan di akhir zaman, seluruh umat manusia akan diselubungi oleh bayangan gelap ketika membahas tentang Tuhan. Jika seperti ini kasusnya, laki-laki akan menganggap dirinya lebih tinggi dari perempuan dan perempuan tidak akan pernah mampu mengangkat kepala mereka, dan bahkan tidak akan ada satu perempuan pun yang bisa diselamatkan. Orang-orang selalu menganggap bahwa Tuhan adalah laki-laki, dan terlebih lagi, bahwa Ia selalu memandang rendah perempuan, dan tidak akan menganugerahkan keselamatan kepadanya. Jika seperti ini kasusnya, bukankah benar bahwa semua perempuan, yang diciptakan Yahweh, dan yang juga telah dirusak, tidak akan pernah punya kesempatan untuk diselamatkan? Maka bukankah tidak ada gunanya bagi Yahweh untuk menciptakan perempuan, yaitu, untuk menciptakan Hawa? Bukankah wanita akan binasa untuk selamanya? Untuk alasan ini, tahap pekerjaan di akhir zaman harus dilakukan untuk menyelamatkan seluruh umat manusia, bukan hanya perempuan, tetapi seluruh umat manusia. Pekerjaan yang dilakukan demi seluruh umat manusia ini tidak dilakukan hanya demi perempuan. Jika ada yang berpikir sebaliknya, betapa lebih bodohnya mereka!
Pekerjaan yang dilakukan pada masa sekarang telah mendorong maju pekerjaan Zaman Kasih Karunia. Artinya, pekerjaan di bawah rencana pengelolaan enam ribu tahun telah bergerak maju. Meskipun Zaman Kasih Karunia telah berakhir, pekerjaan Tuhan telah mengalami kemajuan. Mengapa Aku mengatakan berulang kali bahwa tahap pekerjaan ini dibangun di atas Zaman Kasih Karunia dan Zaman Hukum Taurat? Ini berarti bahwa pekerjaan di masa sekarang merupakan kelanjutan dari pekerjaan yang dilakukan di Zaman Kasih Karunia dan merupakan kemajuan atas apa yang telah dilakukan di Zaman Hukum Taurat. Ketiga tahap saling terkait erat dan setiap mata rantai terpaut erat dengan yang berikutnya. Mengapa Aku juga mengatakan bahwa tahap pekerjaan ini dibangun di atas pekerjaan yang telah Yesus lakukan? Seandainya tahap ini tidak dibangun di atas pekerjaan yang Yesus lakukan, Ia harus disalibkan lagi di tahap ini, dan pekerjaan penebusan dari tahap sebelumnya harus dilakukan kembali. Semua ini akan menjadi tidak berarti. Jadi, bukan berarti bahwa pekerjaan itu sudah sepenuhnya selesai, tetapi bahwa zaman telah bergerak maju dan tingkat pekerjaan telah ditingkatkan bahkan lebih tinggi dari sebelumnya. Dapat dikatakan bahwa tahap pekerjaan ini dibangun di atas landasan Zaman Hukum Taurat dan di atas batu karang pekerjaan Yesus. Pekerjaan dibangun tahap demi tahap dan tahap ini bukan sebuah awal yang baru. Hanya gabungan ketiga tahaplah yang dapat dianggap sebagai rencana pengelolaan enam ribu tahun. Pekerjaan pada tahap ini dilakukan di atas landasan pekerjaan Zaman Kasih Karunia. Jika kedua tahap pekerjaan ini tidak terkait, lalu mengapa penyaliban tidak diulangi pada tahap ini? Mengapa Aku tidak menanggung dosa manusia? Aku tidak datang dengan dikandung dari Roh Kudus, Aku juga tidak menanggung dosa manusia melalui penyaliban; sebaliknya, Aku di sini untuk menghajar manusia secara langsung. Jika hajaran-Ku atas manusia dan kedatangan-Ku sekarang yang bukan dikandung dari Roh Kudus tidak mengikuti penyaliban, maka Aku tidak memenuhi syarat untuk menghajar manusia. Justru karena Aku dan Yesus adalah satu, maka Aku datang untuk secara langsung menghajar dan menghakimi manusia. Pekerjaan pada tahap ini dibangun sepenuhnya di atas pekerjaan tahap sebelumnya. Itulah sebabnya hanya pekerjaan semacam ini yang dapat membawa manusia, selangkah demi selangkah, ke dalam keselamatan. Yesus dan Aku datang dari satu Roh. Walaupun Kami tidak terkait di dalam daging Kami, Roh Kami adalah satu. Meskipun muatan dari tindakan yang Kami lakukan dan pekerjaan yang Kami lakukan tidak sama, Kami sama dalam hakikat. Daging Kami mengambil bentuk yang berbeda, tetapi ini karena perubahan zaman dan persyaratan yang berbeda dari pekerjaan Kami. Pelayanan Kami tidak sama, jadi pekerjaan yang Kami hasilkan dan watak yang Kami ungkapkan kepada manusia pun berbeda. Itulah sebabnya hal yang manusia lihat dan pahami pada hari ini tidak sama dengan hal yang mereka lihat dan pahami di masa lalu. Ini karena perubahan zaman. Bahwa Mereka berbeda dalam gender dan bentuk daging Mereka, dan bahwa Mereka tidak lahir di keluarga yang sama, apalagi di periode waktu yang sama, Roh Mereka bagaimanapun adalah satu. Bahwa daging Mereka tidak sedarah dan tidak ada kaitan kekerabatan sama sekali, tidak dapat disangkal bahwa Mereka adalah inkarnasi Tuhan di dua periode waktu yang berbeda. Bahwa Mereka adalah daging inkarnasi Tuhan merupakan kebenaran yang tidak terbantahkan, walaupun Mereka tidak memiliki garis keturunan yang sama, dan tidak berbicara bahasa manusia yang sama (yang satu adalah seorang laki-laki yang berbicara bahasa orang Yahudi dan yang lain adalah seorang perempuan yang semata-mata berbicara bahasa Mandarin). Karena alasan-alasan inilah Mereka hidup di negara yang berbeda untuk melakukan pekerjaan yang harus dilakukan oleh masing-masing dari Mereka, dan di periode waktu yang berbeda pula. Terlepas dari fakta bahwa Mereka adalah Roh yang sama, memiliki hakikat yang sama, tidak ada kesamaan yang mutlak sama sekali di antara kulit luar daging Mereka. Yang sama-sama mereka miliki adalah kemanusiaan yang sama, tetapi sejauh penampilan luar daging Mereka dan keadaan ketika Mereka dilahirkan, Mereka tidak sama. Hal-hal ini tidak berdampak pada pekerjaan Mereka masing-masing atau pada pengetahuan yang manusia miliki tentang Mereka, karena dalam analisis terakhir, Mereka adalah Roh yang sama dan tidak seorang pun dapat memisahkan Mereka. Meskipun mereka tidak ada hubungan darah, seluruh keberadaan Mereka bertanggung jawab atas Roh Mereka, yang mengalokasikan kepada Mereka pekerjaan yang berbeda di periode waktu yang berbeda, dan kepada daging Mereka garis keturunan yang berbeda. Demikian juga, Roh Yahweh bukanlah ayah dari Roh Yesus, dan Roh Yesus bukanlah anak dari Roh Yahweh: Mereka adalah satu dan Roh yang sama. Sama halnya dengan Tuhan yang berinkarnasi di zaman sekarang dan Yesus. Walaupun Mereka tidak berhubungan darah, Mereka adalah satu. Ini karena Roh Mereka adalah satu. Tuhan dapat melakukan pekerjaan belas kasih dan kasih setia, juga pekerjaan penghakiman yang adil dan hajaran terhadap manusia, serta pekerjaan mendatangkan kutuk atas manusia. Dan pada akhirnya, Ia dapat melakukan pekerjaan menghancurkan dunia dan menghukum orang yang jahat. Bukankah Ia sendiri melakukan semuanya ini? Bukankah ini adalah kemahakuasaan Tuhan? Ia mampu menyebarluaskan hukum bagi manusia dan mengeluarkan perintah baginya, dan Ia juga mampu memimpin orang Israel mula-mula untuk menjalani kehidupan mereka di bumi dan membimbing mereka untuk membangun bait suci dan mezbah, memegang semua orang Israel di bawah kekuasaan-Nya. Mengandalkan otoritas-Nya, Ia hidup di bumi bersama dengan orang Israel selama dua ribu tahun. Orang Israel tidak berani memberontak terhadap-Nya. Semua orang menghormati Yahweh dan mematuhi perintah-Nya. Ini adalah pekerjaan yang dilakukan dengan mengandalkan otoritas-Nya dan kemahakuasaan-Nya. Kemudian, selama Zaman Kasih Karunia, Yesus datang untuk menebus seluruh umat manusia yang telah jatuh (dan bukan hanya orang Israel). Ia memperlihatkan belas kasih dan kasih setia kepada manusia. Yesus yang manusia lihat di Zaman Kasih Karunia dipenuhi dengan kasih setia dan selalu penuh kasih terhadap manusia, karena Ia telah datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Ia mampu mengampuni dosa-dosa manusia hingga penyaliban-Nya sepenuhnya menebus umat manusia dari dosa. Selama periode ini, Tuhan muncul di hadapan manusia dengan belas kasih dan kasih setia. Artinya, Ia menjadi korban penghapus dosa bagi manusia dan disalibkan karena dosa-dosa manusia agar mereka selamanya diampuni. Ia pengampun, welas asih, sabar, dan penuh kasih. Mereka semua yang mengikuti Yesus di Zaman Kasih Karunia juga berusaha untuk sabar dan mengasihi dalam segala hal. Mereka tahan menderita dan tidak pernah melawan bahkan ketika dipukul, dikutuk, atau dirajam. Namun selama tahap terakhir, tidak bisa lagi seperti itu. Demikian juga, meskipun Roh Mereka adalah satu, pekerjaan Yesus dan Yahweh tidak sepenuhnya sama. Pekerjaan Yahweh bukan untuk mengakhiri sebuah zaman, melainkan untuk membimbing zaman, mengantar dalam kehidupan manusia di bumi. Namun, pekerjaan yang sekarang sedang dilakukan adalah menaklukkan mereka yang berada di negara-negara non-Yahudi yang telah dirusak sedemikian dalamnya, dan memimpin tidak hanya keluarga Tiongkok, tetapi juga seluruh alam semesta. Mungkin tampak bagimu bahwa pekerjaan ini hanya dilakukan di Tiongkok, tetapi sebenarnya pekerjaan ini sudah mulai meluas ke luar negeri. Mengapa orang asing dari waktu ke waktu mencari jalan yang benar? Itu karena Roh sudah mulai bekerja, dan firman yang sedang disampaikan sekarang ini ditujukan kepada orang-orang di seluruh alam semesta. Dengan ini, separuh pekerjaan sudah berjalan. Dari penciptaan dunia hingga saat ini, Roh Tuhan telah mengatur bergeraknya pekerjaan yang besar ini, dan terlebih lagi, telah melakukan pekerjaan berbeda di zaman yang berbeda dan di negara yang berbeda. Orang-orang di setiap zaman melihat watak-Nya yang berbeda, yang secara alami diungkapkan melalui pekerjaan berbeda yang Ia lakukan. Ia adalah Tuhan, penuh dengan belas kasih dan kasih setia. Ia adalah korban penghapus dosa bagi manusia dan gembala manusia; tetapi Ia juga penghakiman, hajaran, dan kutuk bagi manusia. Ia dapat memimpin manusia untuk hidup di bumi selama dua ribu tahun, dan Ia juga dapat menebus umat manusia yang rusak dari dosa. Pada zaman sekarang, Ia juga dapat menaklukkan umat manusia, yang tidak mengenal-Nya, dan membuat mereka sujud di bawah kekuasaan-Nya, sehingga semua orang akan tunduk kepada-Nya sepenuhnya. Pada akhirnya, Ia akan membakar semua yang najis dan tidak benar dalam diri manusia di seluruh alam semesta, untuk memperlihatkan kepada mereka bahwa Ia bukan hanya Tuhan yang pengampun dan penuh kasih, bukan hanya Tuhan yang penuh hikmat dan keajaiban, bukan hanya Tuhan yang kudus, tetapi terlebih lagi, Ia adalah Tuhan yang menghakimi manusia. Bagi orang-orang jahat di antara umat manusia, Ia adalah api yang membakar, penghakiman, dan hukuman. Bagi mereka yang akan disempurnakan, Ia adalah kesukaran, pemurnian, dan ujian, juga penghiburan, penghidupan, penyediaan firman, penanganan, dan pemangkasan. Bagi mereka yang akan dilenyapkan, Ia adalah hukuman dan juga ganjaran. Katakan kepada-Ku, bukankah Tuhan itu mahakuasa? Ia mampu melakukan apa pun dan melakukan semua pekerjaan, bukan hanya penyaliban seperti yang engkau bayangkan. Engkau terlalu menganggap rendah Tuhan! Apakah engkau percaya bahwa semua yang dapat Ia lakukan hanyalah menebus seluruh umat manusia melalui penyaliban-Nya, dan hanya itu saja? Dan setelah itu, engkau akan mengikuti-Nya ke surga untuk makan buah dari pohon kehidupan dan minum dari sungai kehidupan? … Mungkinkah sesederhana itu? Katakan kepada-Ku, apa yang telah engkau capai? Apakah engkau memiliki kehidupan Yesus? Engkau memang telah ditebus-Nya, tetapi penyaliban adalah pekerjaan Yesus sendiri. Tugas apakah yang telah engkau penuhi sebagai manusia? Engkau hanya memiliki kesalehan lahiriah, tetapi engkau tidak memahami jalan-Nya. Apakah seperti itu caramu memanifestasikan diri-Nya? Jika engkau belum mencapai kehidupan Tuhan atau melihat keseluruhan watak-Nya yang benar, maka engkau tidak dapat mengklaim sebagai orang yang telah memiliki kehidupan dan engkau tidak layak untuk melewati gerbang kerajaan surga.
Tuhan bukan saja Roh, Ia juga bisa menjadi daging; Ia, terlebih dari itu, adalah tubuh kemuliaan. Yesus, meskipun engkau semua belum pernah melihat-Nya, telah disaksikan oleh orang-orang Israel, yaitu orang-orang Yahudi pada waktu itu. Ia pada mulanya adalah tubuh daging, tetapi setelah disalibkan, Ia menjadi tubuh kemuliaan. Ia adalah Roh yang mencakup segalanya dan dapat melakukan pekerjaan di segala tempat. Ia dapat menjadi Yahweh, atau Yesus, atau Mesias. Pada akhirnya, Ia juga dapat menjadi Tuhan Yang Mahakuasa. Ia adalah kebenaran, penghakiman, dan hajaran. Ia adalah kutukan dan murka; tetapi Ia juga belas kasih dan kasih setia. Semua pekerjaan yang telah Ia lakukan mampu merepresentasikan diri-Nya. Seperti apakah Tuhan itu menurutmu? Engkau tidak akan mampu menjelaskannya. Yang dapat engkau katakan hanyalah: "Mengenai seperti apakah Tuhan itu, aku tidak mampu menjelaskannya." Jangan menarik kesimpulan bahwa Tuhan adalah Tuhan yang selamanya penuh belas kasih dan kasih setia, hanya karena Ia telah melakukan pekerjaan penebusan di satu tahap. Dapatkah engkau merasa yakin bahwa Ia adalah Tuhan yang hanya pengampun dan penuh kasih? Jika Ia Tuhan yang pengampun dan penuh kasih, mengapa Ia akan mengakhiri sebuah zaman di akhir zaman ini? Mengapa Ia mengirimkan begitu banyak bencana? Jika seperti yang engkau pikirkan, bahwa Ia pengampun dan penuh kasih terhadap manusia sampai pada akhirnya, bahkan sampai zaman yang terakhir, lalu mengapa Ia akan mengirimkan bencana dari langit? Jika Ia mengasihi manusia seperti diri-Nya sendiri dan Anak tunggal-Nya, lalu mengapa Ia akan mengirimkan malapetaka dan hujan es besar dari surga? Mengapa Ia membiarkan manusia menderita kelaparan dan penyakit sampar? Mengapa Ia mengizinkan manusia mengalami bencana-bencana ini? Mengenai seperti apakah Tuhan, tidak seorang pun di antaramu berani mengatakannya, dan tidak seorang pun mampu menjelaskannya. Dapatkah engkau merasa yakin bahwa Ia adalah Roh? Beranikah engkau mengatakan bahwa Ia tidak lain tidak bukan adalah daging Yesus? Beranikah engkau mengatakan bahwa Ia adalah Tuhan yang akan selamanya disalibkan demi manusia?
dari "Kedua Inkarnasi Melengkapi Makna Penting Inkarnasi" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Catatan kaki:
a. Teks asli menghilangkan "pekerjaan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar